Hai, aku kembali menceritakan pengalaman seksku. Sebelumnya saya pernah
menceritakan pengalamanku dalam kisah ‘Tukang Air, Listrik, dan
Bangunan’.
Aku adalah seorang mahasiswi yang memiliki nafsu seks yang cukup tinggi.
Sejak keperawananku hilang di SMA aku selalu ingin melakukannya lagi
dan lagi. Kalau dipikir-pikir entah sudah berapa orang yang menikmati
tubuhku ini, sudah berapa penis yang pernah masuk ke vaginaku ini, aku
juga sangat menikmati nge-seks dengan orang yang belum pernah aku kenal
dan namanya pun belum aku tahu seperti para tukang yang pernah aku
ceritakan pada kisah terdahulu.
Suatu siang yang panas, kulihat seorang pengemis didepan rumahku sedang
berteduh dari teriknya matahari yg panas. saat itu dirumah tidak ada
siapapun, ibuku sedang keluar kota, ayahku selalu pulang malam hari, dan
si bibi sedang pulang kampung karena saat itu sudah dekat Lebaran.
Karena kasihan, aku berjalan kepagar depan dan kubuka pintu pagarnya.
kupanggil dia untuk masuk ‘pak, ..pak.., mari masuk sini pak, diluar
panas sekali loh..’ dia menoleh kearah suaraku, setelah kuperhatikan,
ternyata dia buta. Jadi tambah iba aku padanya. ‘mari pak, aku tuntun
masuk ya..’ kutuntun dia untuk masuk kedalam, ‘terima kasih ya nak..’
Perawakannya kurus, kotor dan bau. Dia hanya menggunakan sarung yg udah
butut dan baju yg compang-camping, tangannya selalu memegang tongkat
kayu dari potongan ranting pohon.
Sesampai didalam, kududukkan dia ruang tamu dan kuambilkan segelas air
minum yg dingin, dia cepat-2x meminumnya. Pada saat duduk, posisi
kakinya agak terbuka, sekilas kulihat penisnya yg terjulai lemas
diantara kedua pahanya, meskipun sedang terkulai lemas tapi kulihat
lumayan besar dan panjang juga. Langsung jantungku berdegub sedikit
lebih kencang dari biasanya.
Otakku mulai berpikir yg jorok-2x, gimana seandainya kuberikan tubuhku
untuk dicicipinya dan aku juga dapat merasakan penisnya. Aku belum
pernah merasakan bercinta dengan seorang pengemis tua yg buta, pasti
nikmat bila rasanya.
Aku mulai memikirkan bagaimana cara untuk mendapatkan kesempatan itu.
Aku iseng-2x bertanya padanya, ‘ Kapan terakhir mandi, pak? Bapak mau
mandi disini? nanti setelah mandi aku beri pakaian bekas yg lebih baik,
mau kan pak?’,'wah ya mau dong non..tapi apa nggak ngerepotin? ‘
tanyanya ragu. ‘tenang aja
pak, disini nggak ada siapa-2x koq, cuma aku dan bapak di rumah ini. nggak apa-2x, ayo sini aku bantu ya..’ jelasku.
Aku bimbing dia menuju ke kamar mandi tamu, kupeluk dia, dan kubimbing
dia, tangannya kuletakkan di bahuku. Secara tak sengaja tangannya
tersentuh buah dadaku yg gempal, tanpa BH. kulihat reaksinya, dia diam
aja, juga tidak berusaha menjauhkan tangannya yg tersentuh susuku.
Sambil berjalan dia bertanya padaku, ‘non ini umur berapa, koq rasanya
sudah dewasa?’, ‘aku baru berusia 21 thn, pak. kenapa?’ tanyaku, ‘oh
nggak, nggak apa-2x koq’ jawabnya. Aku bertanya lagi, penasaran, ‘
kenapa sih pak, koq tanya gitu? bapak ngomong gitu karena ..susuku gede
yahh..’. ‘ I.. iya..’ jawabnya tersipu malu.
Sesampai didalam kamar mandi tamu, aku tutup pintu dari dalam dan
berkata ‘saya bantu ya pak, bapak pasti nggak bisa mandi sendiri, kan
bapak nggak tahu tempat-2x nya’, ‘tapi.., tapi.., non kan.., ahh..,
nggak usah deh, non kan perempuan,..nggak baik non..’ jawabnya gugup
karena tidak menyangka aku bakal menawarkan itu. ‘ah, nggak apa-2x pak,
anggap aja aku ini cucu bapak yg sedang membantu bapak mandi. lagipula,
nggak ada orang lain dirumah ini koq pak.., tenang aja..’ tegas ku.
Tanpa menunggu jawabannya lagi, aku bantu dia mencopoti bajunya yg
compang-camping, dan sarungnya yg butut. Tubuhnya benar-2x kurus kering,
kecuali penisnya yg masih terlihat besar, meskipun agak kotor dan
terjulai lemas. maklum, mana ada pengemis punya waktu untuk mandi setiap
hari, apalagi mencuci bagian itunya. Dia diam aja, sambil menutupi
penisnya, dia menduga-2x apa yg bakal kuperbuat. aku bertanya padanya ‘
kenapa koq ditutupin pak.., malu ama aku yaah..? hihihi..nggak usah malu
pak! .., aku udah biasa liat kontol koq paak..’, setelah itu kulepas
bajuku sendiri, sambil berdiri didepannya aku meremas-2x susuku dan
menggosok-2x kemaluanku dengan bernafsu, sayang dia nggak bisa lihat
tubuhku ini, pikirku.
Kupasang shower dan air mengucur dengan lembut ke tubuhnya dan tubuhku,
setelah itu kubantu dia menggosok tubuhnya dengan sabun wangi, tubuhnya
kelihatan lebih bersih dari tadi, dan baunya juga sudah tidak menyengat
lagi. Dengan tidak sabar kugosok penisnya yg masih terjulai lemas itu,
dia berkata
‘ah.., ah.. non, yg situ nggak usah non..biar aku sendiri aja..’ katanya
malu. ‘nggak apa-2x pak, aku udah biasa koq, bapak nggak perlu malu
sama aku, kan udah aku bilang, anggap aja aku ini cucumu yg sedang bantu
bapak mandi.’ desakku tambah bernafsu setelah penis itu dalam genggaman
tanganku. ‘wah, non
ini baik sekali, gimana caranya aku bisa balas budi baik non, aku nggak
punya apa-2x untuk membalas perbuatan non yg mulia ini’
katanya,’balasannya gampang pak, aku pengen bapak memijiti dan
menggosoki ..seluruh tubuhku, bapak diam aja, nanti aku kasih sesuatu yg
paling enak deh.., kutanggung bapak pasti nggak pernah dapet dimanapun
dan kapanpun’ jawabku enteng. ‘baik non, bilang aja bapak harus apa dan
gimana’ kelihatannya dia udah tahu apa yg kuingini. dia kelihatannya
mulai berpikir yg tidak-tidak.
Kubimbing kedua tangannya ke susu ku dan kuremaskan tangannya ke susu ku
yg montok itu, 34B. Dia kaget banget setelah merasakan tangannya
meremas suatu gumpalan daging yg padat, kencang dan halus, ‘hhmm.., susu
non sungguh besar, sudah lama bapak tidak merasakan ini, hmm..sungguh
gempal dan padat, kencang sekali susumu..’, ‘eh, non koq mau berbuat
begini padaku? aku kan hanya seorang pengemis kotor, udah tua, buta
lagi.., aku.. nggak ngerti non..’ tanyanya bingung. jawabku ‘ah.., bapak
nggak usah ragu.., aku memang suka melakukan ini kepada orang yg belum
pernah kukenal, aku pengen mencicipi kontol orang-2x kaya’ bapak ini.
bapak mau kan melayaniku, aku ingin bapak puaskan nafsuku ini, aku ingin
kontol bapak di mulutku, dimemekku..’, jawabku terengah-2x dilanda
nafsu yg tambah membara.
sambil merem melek aku menikmati susuku diremas-remas dan sesekali
putingku dicubit atau diplintir olehnya, sementara tangan satunya mulai
turun meraba-raba kemaluanku yang berbulu tipis. Tanganku sendiri
mengocok-2x penisnya yg masih terjulai lemas, kupikir, wah ini kontol
kelihatannya harus pakai extra service baru bisa ngaceng, nih. ‘wah,
kontol bapak koq masih lemas sih.., biar kumasukkan mulutku, kujilati
dan kuhisap, ya pak..’ dia mandah aja sambil mulutnya terbuka, menanti
pengalaman yg mungkin belum pernah dia dapatkan.
sambil tangannya meremas kedua susuku, aku jongkok didepan
selangkangannya, ku genggam penisnya yg masih lemas, ku jilati mulai
dari kepala penisnya, turun ke buah pelernya, kembali kebatang penisnya,
kujilati terus sampai naik kekepala penisnya lagi, lalu kumasukkan
penis itu kemulutku yg mungil. Dia
mulai bereaksi, ‘eenngghh..mmhh..’, dia mulai melenguh lemah, senjatanya
mulai mengeras, terangsang oleh jilatanku. Masih belum keras,
kusedot-sedot sambil ku keluar masukkan dimulutku, kukombinasi dengan
menyedot buah pelernya, lama kelamaan benda itu semakin bertambah keras
saja. Nah, ini dia, pikirku.’pak, coba kau jilatin susuku pak, cicipi
tubuhku ini, nikmati tubuhku yg masih muda ini, kapan lagi bapak bisa
menikmati tubuh seorang gadis muda seperti saya ini. jilati pentilku,
sedot seluruh susuku. perbuat tubuhku sesukamu, pak’ kataku menahan
nafsu.
Sungguh luar biasa, sambil meraba-raba, dia melakukan semuanya. Sungguh
gila pikirku, koq bisa aku melakukan ini dengan seorang pengemis tua,
buta pula. tapi, memikirkan hal ini membuat ku makin terangsang berat.
Dia menjilati putingku dengan nafsu, disedotnya susuku dengan mulutnya
yg
kempong krn giginya udah ompong semua. nikmat sekali rasanya, geli
banget, ternyata enak juga kalo susu disedot dan dikulum oleh mulut yg
ompong, coba kalian rasakan sendiri, deh.
Puncaknya, aku sudah tak tahan lagi, kusuruh dia berbaring telentang
dilantai kamar mandi, aku jongkok diatas tubuhnya dan berusaha
memasukkan penisnya yg sudah mengeras itu ke lubang vaginaku dari atas.
kubimbing penisnya memasuki kemaluanku, aku menduduki senjatanya,
dan..’sslluupp..’, benda itu langsung menancap dalam-dalam divaginaku,
‘rasakan nikmatnya ..memekku yg sempit ini.., pak’ ujarku
tersendat-sendat menahan kenikmatan yg luar biasa. amblas masuk semua
kontolnya ke memekku. ‘nngghh..aakkhh.., aduh sempit sekali memekmu non,
sampai sulit masuknya..hhgghh.. adduuhh enaknnyyaa..nnoohh’
‘Mmmhh..aakkhh..aahh..!!’ aku sendiri berteriak karena penisnya ternyata
besar juga untuk vaginaku, benar-benar kunikmati gesekan-gesekan pada
dinding kemaluanku.
Tubuhku mulai naik-turun diatas tubuhnya yg telentang itu, penisnya
menghujam-hujam keluar masuk vaginaku. tangannya meremas-remas susuku,
satunya lagi kadang memegangi bahuku, mengelus tubuhku, menjambak rambut
panjangku. Lenguhannya keras sekali, dan parau suaranya
‘hhkk..aahhkk..ahh, enakk sekaalliihh noon..’ serunya.
Aku semakin menikmati persetubuhan lain jenis ini, persetubuhan yang
sangat mencolok, lain kalangan, lain status sosial, dan lain usia. Aku
tak bisa membayangka bila kedua ortu-ku melihat ini, dikamar mandi, anak
gadis satu-satunya, yg semata wayang ini sedang bersetubuh dengan
seorang pengemis yg sudah tua,
mungkin aku bisa dibunuh mereka apabila ketahuan.
Aku tak puas menggoyang pantatku, aku mengajaknya ganti posisi, dia
diatas, aku dibawah, telentang dengan kedua kakiku terbuka lebar, aku
ditindihnya, penisnya tetap keluar masuk dengan nikmatnya. Lidahnya tak
henti2nya menjilatiku dan sesampainya dibibir, dia langsung melumat
bibirku, lidahku dikulum olehnya lalu dikecupnya bibirku membuatku tidak
tahan untuk membalas perlakuannya, aku sudah tidak peduli oleh bau
nafasnya yang tidak sedap itu. Sambil disetubuhi aku terlibat permainan
mulut dan lidah selama beberapa saat dengannya.
Beberapa saat kemudian, aku ajak ganti posisi lagi, aku menungging
seperti anjing sambil berpegangan pada tepi wastafel dan dia
menggenjotku dari belakang, persis seperti anjing yg sedang kawin.
Nikmat sekali posisi ini, pikirku. Wah, kuat juga nih orang tua pikirku.
Baru berpikir begitu, mendadak aku merasakan gejolak luar biasa yg
nggak bisa aku tahan, aku mau keluar, eh, ternyata dia juga mulai
bergetar tubuhnya, dia melenguh-lenguh lebih cepat, ‘oh..ookkhh..akuuhh
maauu.. keluuaarr nnoonnhh..akkuu..nggaakk
ttaahhaann..laaggiihh..aakkhh..’, dia berteriak kesetanan dan
genjotannya makin bertambah cepat. ‘mmhh..aakkuu juuggaa ppaakk..
mmhh..eeh. eekkhh..’ aku pun mencapai orgasme bersamaan dengannya. aku
merasa pejuhnya meluncur deras dalam vaginaku.
Kemaluanku penuh dengan pejuh seorang pengemis tua itu sampai sebagian
meleleh keluar karena terlalu banyak yang keluar. Aku tak tahu andaikata
aku hamil dan punya anak, aku pasti bingung siapa si bapaknya, habis
begitu banyak penis yg pernah menancap divaginaku dan begitu banyak
pejuh yg pernah keluar didalamnya.
Setelah itu, kami membersihkan tubuh dari sisa-sisa persetubuhan
barusan, dan mengeringkan dengan handuk bersih. dia berkata seraya
pamit, ‘terima kasih non.., atas segalanya.., non bener, aku nggak
pernah merasakan seperti ini, seumur hidupku akan kukenang peristiwa ini
sampai akhir hayatku’. Kemudian dia pun kutuntun keluar dari rumahku yg
besar. pikirku, sudah cukup aku menikmati persetubuhan ini. Dia keluar
dengan wajah berseri, puas dengan apa yang baru saja dialaminya.
No comments:
Post a Comment