Sunday 26 June 2016

Asdos 1



cerita ini diambil dari nama tokoh cerita dewasa di internet yang gak ane tahu siapa penulisnya.
namun ane hanya meminjam tokoh wanita nya yang bernama ummu afra untuk dibuat cerita berbeda.
mohon maaf kalau penulisnya melihat ini dan ane harap penulis mengizinkan tokohnya ane buat untuk cerita ane.

Ummu Afra adalah seorang akhwat keturunan Padang, usianya 24 tahun, baru setahun menikah dengan Mahmud dan baru dikaruniai seorang anak. Nama aslinya Rizka Anggraeni, lulusan Universitas Negeri Jakarta jurusan Biologi. Orang tuanya adalah pengusaha kelapa sawit ternama di Pekanbaru, sehingga soal ekonomi, Ummu Afra tak pernah ada kekhawatiran.

Ia adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Adik-adiknya semua perempuan, dan yang paling kecil masih duduk di Madrasah Aliyah.

Ummu afra bertubuh tinggi 160 cm dan ia memiliki Payudara berukuran 36B yang tampak begitu menjulang dan terlihat jelas walau ia telah mengenakan jilbab lebar dan jubah panjang khas seorang ummahat aktivis. Badannya yang montok setelah melahirkan menambah kemolekan tubuhnya. Membuat para pria yang melihatnya bernafsu walaupun dirinya sudah ditutupi oleh jubah.

Ummu afra disela waktu luangnya dirumah ditawari oleh dosennya dahulu untuk menjadi asistennya. Ummu afra sebenarnya sebelum menikah dengan sang suami sudah menjadi dosen. Namun setelah ummu afra dinikahi suaminya dan tak lama kemudian ia hamil sehingga ia mengundurkan diri untuk menjadi asisten dosen.

Namun setelah setahun melahirkan anaknya. Kini tawaran itu datang kembali datang kepadanya. Awalnya ia sempat ragu menerima tawaran itu. Apalagi kini ia mengurusi anak yang baru berusia 11 bulan. Tapi karena sang suami mengizinkan dan ibu mertuanya tinggal bersama mereka jadi ummu afra menerima tawaran menjadi asisten dosen kembali. Jadwalnya juga hanya 3 kali seminggu sehingga ia bisa menyusui anaknya. Ditambah sang mertua yang juga merawat sang buah hati.
Ummu afra kini telah menjadi seorang asisten dosen. Ia ditawari oleh dosennya dulu untuk menjadi asistennya. Dosennya bernama endang. Wanita berumur 34 tahun itu juga termasuk ummahat yang cantik dan montok. Walaupun tidak seperti ummu afra yang memakai pakaian ala muslimah.

Bu endang lebih sering memakai rok panjang dan baju yang agak ketat sehingga membuat dirinya nampak seksi.

Mahasiswa laki-laki dikampus itu sering menjadikan bu endang sebagai bahan coli.

Mereka membayangkan kesintalan tubuh bu endang dengan khyalan masing-masing.

“Rizka bisa kan menggantikan saya jadi pembimbing.” Tanya bu endang.

“Bisa bu.” Jawab ummu afra.

“Ya itu ada 1 mahasiswa yang bimbingan sama saya. Saya serahkan ke kamu ya.” Kembali bu endang bicara.

“Ia bu.” jawab ummu afra sambil tersenyum.

Sekarang ummu afra sudah 2 minggu menjadi asisten dosen dan kini ia menerima mahasiswa bimbingannya yang bernama Frans. Frans ini adalah mahasiswa tingkat akhir atau lebih tepatnya adik kelas ummu afra dulu.

Namun kini frans yang belum tamat menjadi prioritas bu endang untuk diluluskan.

Makanya ia memberi ummu afra untuk membimbing frans. Frans adalah mahasiswa yang berasal dari ambon.

Dia bertubuh tinggi 175 cm dengan badan yang tegap dan muka yang sedikit sangar.

Frans sebenarnya dikenal sebagai penikmat wanita. Sudah banyak wanita yang ditidurinya baik secara normal maupun kasar. Dia beruntung bisa dibimbing bu endang dosen favoritnya.

Ia sebenarnya hendak menikmati dosennya itu namun bu endang memintanya untuk dibimbing oleh asistennya yang tak lain adalah ummu afra.

Akhirnya kini umu afra menerima frans dan robert mahasiswa yang akan dibimbingnya. Hari itu sabtu sore dikediaman ummu afra. 2 orang laki-laki dengan seorang wanita duduk didepan teras rumah.

Frans mengajak robert agar ummu afra mau membimbingnya.

Karena ummu afra tak mau berduaan dengan laki-laki yang bukan muhrimnya.

Ummu afra menyampaikan ini saat frans mau bimbingan dengan dirinya dikampus.

“Frans kalau mau kerumah bawa teman ya” bilang ummu afra.

“Ia mbak” jawab frans.

tibalah hari dimana frans dan robert dirumah ummu afra.

Tidak ada sesuatu yang mengganjal dari ummu afra kepada 2 mahasiswanya ini. Frans mengajak robert teman seangkatan ummu afra yang belum juga tamat tapi beda jurusan.

Robert dan frans tak ada niat untuk menikmati ummu afra. Karena rencana mereka adalah menikmati bu endang dosen yang seharusnya menjadi pembimbing frans.

Namun bu endang memberikan perintah kepada ummu afra untuk membimbing frans. Jadilah rencana mereka gagal total.

Ummu afra memberikan minuman teh kepada mereka berdua. Namun saat ummu afra memberikan minuman tubuhnya agak menungging dan jubahnya agak mencetak ukuran tubuh montoknya. Frans dan robrert yang melihat ummu afra sedikit kagum dan bernafsu.

Mereka baru menyadari betapa indahnya tubuh ummu afra.
Ummu afra tak menyadari bahwa tubuhnya menjadi perhatian 2 pria tersebut.

“Ini diminum dulu teh nya” sambil tersenyum ummu afra menawarkan.

“Ia mbak “ jawab frans.

Ummu afra kemudian masuk kedalam untuk menaruh tampah. Saat ummu afra berjalan kedalam frans dan robert lalu berbicara.

“Gila montok banget bro body nya.” Kata frans kepada robert.

“Yoi bro.”

“Gimana kalau kita hantam aja bro.”

“Lu yakin bro. Mau ngantam sekarang.” Tatap robert kepada frans.

“Ya sekaranglah. Itung2 ganti rencana kita buat bu endang.” Jawab frans senyum.

“Ia sih tapi kita pastiin dulu kalau gak ada yang datang kesini.” Robert mengingatkan.

“Oke ntar gue aja yang bicara sama dia dulu.”

“Sip bro. Gue kaget juga ternyata makin montok aja tubuhnya sekarang. Gak sabar gue pengen ngentotin dia.” Kata robert.

Ummu afra pun kembali ke teras dan melanjutkan bimbingannya kepada frans.

Disela-sela bimbingan itu mata robert tak henti-hentinya memandangi tubuh dan wajah ummu afra. Robert yang duduk berhadapan dengan ummu afra sementara frans disamping ummu afra dengan laptop didepan mereka.

Tanpa ummu afra sadari pandangan robert yang berusaha menelanjangi dirinya. Disaat sedang bimbingan itu frans sedikit bertanya pada ummu afra.

“Suami mbak pulang jam berpa?” tanya frans.

“suami saya sedang keluar kota.” Jawab ummu afra tanpa curiga.

“Jadi mbak berdua aja sekarang.” Tanya frans lagi.

“Sebenarnya mertua saya juga dirumah tapi kemarin cucunya sakit jadi dia disana sekarang untuk merawatnya.” Jawab ummu afra.

“Mbak gak ikut”

“Enggak soalnya anak saya masih belum bisa dibawa jalan jauh.” Kembali ummu afra menjawab.

“Oh gitu.” Sahut frans.

Lalu ummu afra kembali menerangkan kepada frans tentang skripsi yang harus dibuatnya. Sementara robert yang mendengar percakapan tersebut melirik frans dan mengedipkan matanya.

Frans mengerti maksud robert yang menandakan mereka melancarkan aksinya.

Saat frans memperhatikan ummu afra dan robert yang pura-pura sibuk dengan hp nya. Hujan beserta angin kencang melanda perumahan ummu afra. Sontak kertas-kertas frans beterbangan dan baju mereka mulai basah dengan sapuan angin dan air tersebut.

Ummu afra yang melihat keadaan itu lalu menyuruh robert dan frans masuk kerumahnya.
Ummu Afra yang melihat keadaan itu lalu menyuruh Robert dan Frans masuk kerumahnya.

“Ayo masuk dulu Frans dan siapa nama teman kamu?” tanya ummu Afra.

“Ia mbak. Oh ia ini Robert” sambil Frans memperkenalkan diri dan Robert menjulurkan tangannya untuk bersalaman.

Namun ummu Afra hanya menaruh kedua tangannya didada tanda bahwa ia tak mau menyentuh tangan lawan jenis yang bukan muhrimnya.

“Ayo masuk makin deras dan kencang anginnya.” Ajak ummu Afra sambil menunduk mengambil gelas dan teko di meja .

Saat itulah Frans dan Robert hanya terdiam dan melihat kemolekan tubuh ummu Afra ditambah air hujan yang sedikit membasahi jubah ummu Afra. Tapi pemandangan itu tak lama hanya beberapa detik saja.

Lalu ummu Afra kemudian jalan duluan dan diikuti Frans yang memegang laptop dan kertas bimbingannya. Sementara Robert hanya mengikuti Frans. Nampak tonjolan penis Robert. Padahal ummu Afra belum telanjang.

Kini Robert dan Frans sudah didalam rumah ummu Afra. Rumah yang berukuran sedang itu mempunyai 2 kamar, 1 kamar mandi dan ruang tengah yang juga menjadi ruang tamu dengan 1 buah tv berlayar sedang terlihat cukup nyaman.

Ummu Afra yang langsung menuju meja ruang tamu dan menaruh air dan teko kembali sedikit menungging di hadapan Frans dan Robert.

Ummu Afra seperttinya lupa dengan 2 pria yang bukan muhrimnya di belakangnya. Saat sudah siap meletakkan minuman ummu Afra menghadap ke Robert dan Frans dan menyuruh Frans untuk menutup pintu agar air hujan tidak masuk kerumah.

Frans dan Robert yang agak terkesima dengan ummu Afra lalu agak gagap menuruti ummu Afra menutupp pintu rumah.

“Duduk aja disini dulu ya kalian.” Tawar ummu Afra.

“Ia mbak. “ jawab Frans

“Ia Riz” jawab Robert hampir berbarengan.

Tiba-tiba saat mereka sudah duduk bertiga. Hp ummu Afra berdering. Ummu Afra pun lalu menuju hp nya yang diletakkan di dekat tv didepan sofa tempat mereka duduk.

“Halo” kata ummu Afra.

“Halo rizka. Sibuk tak” tanya seorang wanita di telpon.

“Enggak bu. Kenapa?” tanya ummu Afra kembali.

“Maaf ya Riz. Saya ingin kamu membuat presentasi untuk kuliah saya hari senin ini. Materinya udah saya kirim ke email kamu barusan.”
Jawab sang wanita.

“Ia bu nanti saya buatkan.” Kata ummu Afra.

Tapi saat ummu Afra mendengar suara di telepon itu. Terdengar olehnya seperti suara desahan tertahan dari bu endang. Seperti orang yang sedang dirangsang oleh laki-laki.

“Uhhhh....” tak sengaja bu endang mendesah.

“Ibu kenapa?” tanya ummu Afra penasaran.

“Gak apa-apa Riz ini anak saya lagi main sama saya.” Bu endang menjelaskan.

“Emang main apa bu?” tanya ummu Afra penasaran karena suara bu endang seperti orang yang sedang dirangsang.

“Ini lagi gelitikan perut saya.” Jawab bu endang sambil mendesah.

“Oh gitu.” Ummu Afra tak mau menanyakan lagi.

“Ia rizka. Aduh sayang ntar dulu. Ya udah ya riz saya titip sama kamu ya.” Bu endang berbicara.

“Ia bu. Nanti saya kerjakan.” Jawab ummu Afra.

Lalu hp ummu Afra dimatikan dan tak lama berselang anaknya menangis dan segera ummu Afra berlari menuju kamarnya.

Saat itu ummu Afra lalu menyusui anaknya . nampaklah sebuah payudara sebelah kanannya terbuka. Ummu Afra hanya mengangkat sedikit jubahnya untuk memudahkan sang bayi menerima asupan gizi asi nya.

Disaat yang hampir bersamaan dari telpon yang sudah dimatikan itu. Di sebuah kamar hotel tampak seorang ibu muda yang tak lain
adalah bu endang dosennya ummu Afra sedang di cumbui oleh seorang pria muda.

“Kamu ni kan udah 2 ronde. Masih mau nambah lagi?” tanya bu endang kepada sang pria yang mencumbunya dari belakang leher.

“Siapa yang gak mau minta nambah sama dosen tercantik ini.” Sang pria lalu mencumbu bibir manis itu.

Kini 2 anak manusia berbeda umur itu kembali melanjutkan permainan sex nya. Sang wanita bertubuh montok itu hanya berlapiskan
jilbab dan sang pria mulai menindihnya.

“Argghhhhh....”

Hanya desahan yang terdengar di kamar hotel itu. Perzinahan yang terjadi antara mahasiswa dan dosennya.

Di sofa Robert dan Frans berbicara sambil melirik kamar ummu Afra.

“Bro kita sikat langsung atau gimana sekarang?” tanya Robert.

“Gue punya ide bro.” Jawab Frans

“Apaan ide lo.” Tanya Robert penasaran.

“Kayaknya kan hujan ni makin deras kita minta dia buatin minum lagi. Saat dia buatin minum lo coba numpang ke toiletnya. Jadi gue ma dia berdua disini. Lalu lu kembali ke sofa ini dan kita pepet dia dari kanan dan kiri. Trus kita bawa dia ke kamar mertuanya. Gue gak mau di ganggu ma tangisan anaknya.” Frans menjelaskan.

“Boleh juga tuh. Tapi apa gak kelamaan. Pas dia kesini kita sikat aja.” Robert sangat bernafsu.

“Sabar bro. Gue pengen ide gue kali ini jalan. Gimana. Lagian juga kan sampai malam kita hantam dia nanti.” Frans menenangkan Robert.

“Oke gue ikut lo aja.” Robert menganggukan kepalanya.

Di dalam kamar ummu Afra masih menyusui buah hatinya. Dielusnya kepala bayi mungil itu dengan kesayangan.

Sambil menatap langit diluar kamar yang masih dibasahi oleh air yang turun dengan lebatnya. 15 menit sudah dia menemani buah hatinya yang kini sudah kembali terlelap. Di taruhnya sang buah hati di ranjang bayi.

Kini ummu Afra merapikan kembali jubah panjangnya dan melihat dicermin jilbab dan bajunya agar tidak menampakkan kemolekan tubuhnya. Namun karena tubuhnya kini bertambah montok lekuk tubuhnya masih terlihat samar namun menggoda.

Ummu Afra keluar dari kamar dan kembali menuju sofa yang di tempati Robert dan Frans yang akan menjalankan aksinya.
Belum sempat ummu Afra menuju sofa. Frans berdiri dan memberikan teko dan gelas kepada ummu Afra.

“Maaf mbak.bisa minta air lagi soalnya airnya habis. Maaf kalau merepotkan.” Senyum Frans.

“Oh ia. Boleh kok. Tunggu ya saya ambilin.” Sambil ummu aAfra mengambil teko dan gelas dari tangan Frans. Sedikit Frans menyentuh kulit tangan ummu Afra.

Baru ummu Afra berbalik menuju dapur. Tiba-tiba Robert bertanya “Rizka, gue boleh numpang ke kamar mandi.”
Ummu Afra melihat Roberts” itu disamping dapur kamar mandinya Bet” ummu Afra kembali berbicara.

“Oh ok Riz.” Jawab Robert.

Robert lalu berjalan duluan mendahului ummu Afra menuju dapur ke toilet.

Sementara Frans yang melihat ummu Afra berjalan menuju dapur melihat jelas cetakan pantatnya dibalik jubahnya.

Jakunnya turun naik dan tak sabar rasanya ingin menikmati tubuh sintal ummu Afra. Akhwat cantik bertubuh montok di usianya yang baru menginjak 24 tahun itu.

Tak lama ummu Afra hilang dari pandangan Frans. Lalu ia kembali duduk dan mengutak-atik kembali laptopnya.
Saat ummu Afra berada di dapur tak sengaja ia melihat Robert yang entah sengaja atau tidak.

Robert tidak menutup pintu kamar mandi.

Tampak oleh ummu Afra sebgaian tubuh Robert. Ditambah Robert yang saat itu sedang kencing memperlihatkan sebuah penis yang berukuran lumayan besar walau tidak dalam keadaan tegang.

Ummu Afra yang melihat itu lalu berpaling dan melanjutkan membuat teh di meja. Namun entah kenapa ia kembali melihat kamar mandi yang jaraknya lumyan jauh itu dari tempatnya membuat teh.

Dia sedikit penasaran bagaimana mungkin ada sebuah penis berukuran sama seperti ukuran penis suaminya saat sedang tegang.

Namun ummu Afra dapat mengendaikan dirinya dan ia kembali membawa minuman itu ke sofa depan tempat Frans duduk.

Ummu Afra melihat pintu kamar mandi tertutup.

“Syukurlah” gumam ummu Afra. Entah kenapa ia bergumam.

Didalam kamar mandi Robert mengeluarkan penisnya yang sudah sangat tegang. Apalagi ia tahu ummu Afra memandang penisnya walau sekilas.

Kini ummu Afra meletakkan minumannya di meja dan dia kembali sedikit menunduk walau Frans menikmati pemandangan itu dari samping.

Frans lalu menatap layar laptopnya agar ummu Afra tak curiga.

“Mbak ini saya hilangkan atau saya tambahkan di bab 4 ya” tanya Frans pura-pura.

"Yang mana” tanya ummu Afra lalu duduk disamping Frans.

Saat itu dia melihat dilaptop Frans agak menunduk karena tulisan di laptop Frans yang kecil itu. Ummu Afra lupa memakai kacamatanya.

Saat itu Frans yang sudah dekat dengan tubuh ummu Afra ingin sebenarnya dia peluk dan ia setubuhi langsung ummu Afra. Namun ia ingin melakukan persetubuhan ini dengan lembut.

“Di hilangkan aja gak apa kok” kata ummu Afra sambil kembali menegakkan badannya.

Frans melihat disampingnya dimana Robert sudah selesai dari kamar mandi. Ia menuju kearah ummu Afra dan Frans. Lalu Frans mengedipkan matanya kepada Robert. Yang berarti rencana akan segera dilaksanakan.

Ummu Afra masih memandangi laptop Frans dan tanpa tahu apa yang akan sebentar lagi terjadi pada dirinya.

No comments:

Post a Comment