4 bulan setelah kejadian istriku dan santo, kehidupan kami kembali
normal seperti biasa, setiap pagi pergi ke kantor dan istrihat malam
harinya, tak ada yang berubah, sifat istriku sudah mulai berangsur
normal kembali dan terkadang dia sering diam dan terkesan dingin
terhadapku. masalah pakaian juga kembali kepada "kenormalan" nya,
istriku jadi tak sering memakai pakaian seksi lagi dan bahkan jga
terkesan cuek dengan penampilan saat ini. bi eti pembantu kami masih
tinggal bersama kami, tentunya dengan gaji yg dinaikkan istriku akibat
ancaman nya pada waktu itu. dan istriku juga tidak mau memecatnya karena
dia butuh orang untuk membantunya selagi dia sibuk di kantor.
aku yang sudah naik jabatan memutuskan untuk membeli sebuah mobil kredit
avanz* berwarna hitam. aku tidak begitu mahir menyetir mobil. tapi aku
sangat pengen rasanya punya mobil sendiri jadi aku mantabkan niat ku
untuk membelinya.
hari minggu pagi aku memutuskan untuk belajar menyetir sendiri, bukan
belajar juga sih, tapi memantabkan nya saja, jadi mumpung hari masih
pagi dan jalanan di komplek ku cukup sepi jadi kurasa ini adalah waktu
yg tepat.
"mau kmna tuan?" kaget bi eti dari belakang.
"ini bi, mau coba nyetir mobil lagi, biar lancarr" jawabku.
"tuan gk mau sarapan dlu?" tnya bi eti lagi.
"enggak bi, ntar ajaaa, si dee jga belum bangun, aku pengen sarapan bareng aja ntar"
"ohhh yaudah kalo bgtu tuan, hati2" saran bi eti.
"siaappp biii" tegasku.
aku merasa percaya diri pagi ini, udara yang begitu sejuk dengan
matahari baru sedikit muncul menambah semngatku untuk bisa memantabkan
skill menyetir ku.
aku mulai berkeliling di jalanan komplek di sekitar rumahku, dengan mobil avanza kredit yang kukendarai sangat pelan2,
kira2 setengah jam setelah aku berputar2, akhirnya aku berniat untuk
istrihat sebentar, walau pun cuma menyetir, tapi karena deg-deg an aku
juga jadi basah kuyup karena keringat.
tiba2 dipersimpangan tepat sebelum aku sampai di rumah, sebuah motor
Rx-king melaju dengan kencang tepat di depan mobil. aku yang panik
justru malah menginjak pedal gas bukan malah menginjak rem. bapak2 yang
naik Rx-king tadi kulihat terjatuh ke jalan dan ku hentikan mobilku.
"maaaaffff paakkk, saya tidak sengaja, bapak tidak apa2?" tanyaku begitu panik ketika keluar dari mobil.
"aahhhhh...gpp koq mas, cuma lututnya saya ini tergores kayak nya" bapak
itu mendesis sambil memegangi kakinya, celana jeans yang dia pakai pun
robek dibagian lutut.
"maaaff pak, saya baru belajar,, saya bgtu kaget bapak muncul tiba2" kataku lagi.
"iya mas, saya jga yang salah gak lihat2 dulu mau belok" kata bapak itu.
"sini saya bantu pak" sambil aku meneggakkan motor nya dan membantu
bapak itu berdiri. kulihat dari lutut kanannya keluar darah yang lumayan
banyak yang membuat panik gak kepalang.
"ayoo pak ke rumah saya dulu, biar diobatin lukanya" saranku.
"cuma ke gores koq mas gapapa" jawab bapak itu.
"tetep aja pak harus dibersihin luka nya biar gak infeksi" sambungku lagi.
kemudian aku membopoh nya ke rumahku yang memang tidak jauhh dari sini,
sesampai di rumah aku langsung mendudukkan bapak itu di sofa ruang tamu.
"lah, knapa ini mas, koq berdarah2?" istriku muncul sembari bertanya.
"ini dee, mas tadi lagi nyetir eh tiba2 ada bapak nya, keserempet deh" jawabku.
"aduuuhh mas,, kmu itu belum mahir udah nekat aja" gerutu istriku.
"mumpung sepi tadi dee, tolong deh bersihin luka bapak nya, aku mau
bawain motor sama mobil ke halaman dlu" kataku sambil berdiri.
"yaudah gih" sambung istriku.
kemudian aku pergi ke tempat tadi dan mendorong motor bapak itu ke
halaman, lalu aku juga kembali ke mobil. pikiran berkecamuk ku tiba2
hilang dan berganti dengan pikiran yang tidak2. "si dee kan cuma pakai
daster saja ya, gmna kalau bapak itu melihat tubuh seksi istriku yang
mungkin gak pakai BH tadi" adrenalin ku jadi terpacu sendiri sehingga
aku memutuskan untuk tidak jadi memarkir mobil ku di halaman, aku
berjalan diam2 memutar ke samping dan mengintip dari jendela rumah, aku
penasaran dengan reaksi bapak itu.
"kayaknya bapak harus buka celana deh, susah kalo mau bersihin nya" terdengar istriku lagi berbicara dengan bapak itu.
"tapi dik aku gak punya celana ganti, masa' aku sempakan doang depan kamu" jawab bapak itu sedikit meringis.
"yasudah bapak tunggu dsni dulu ya, aku mau ambilin celana pendek nya suami ku dulu" kata istriku sambil berdiri.
kemudian kulihat dia masuk ke kamar kami dan kembali membawa sebuah celana pendek yang memang jarang ku pakai.
"mari pak saya bukain" kata istriku.
mendengarnya langsung membuatku merasa sangat terangsang dan membuat
penisku berdiri siap tempur. bapak itu seperti pasrah saja ketika celana
jeans nya dipeloroti istriku pelan-pelan dan sekali2 kulihat dia
mencuri curi pandang ke payudara istriku yang memang cuma di balut
daster saja, tidak pakai BH.
"iihhhh, koq bisa tegang gitu pak, kan lagi kesakitan" kata istriku
ketika melihat penis bapak tadi yang menegang dibalik sempak nya.
"ini namanya sakit2 nikmat dik, hehehhee" jawab bapak itu sambil sedikit meringis.
istriku hanya tersenyum mendengar rayuan itu dan kemudian memakaikan
celana pendeknya pada bapak itu. pada saat itu istriku membungkuk dan
aku sangat yakin kalau bapak itu bisa melihat payudara istriku
menggantung bebas di balik daster.
"nama kamu siapa dik?" bapak itu membuka pembicaraan nya setelah selesai dipakaikan celana pendek tadi.
"saya Arin pak, bapak siapa?" tanya istriku balik.
"nama saya usman dik, tapi biasanya saya di panggil maman" jelas bapak
yang bernama usman itu."kalau "nama suamimu sapa dik?" tnya pak usman
lagi.
"namanya rega pak" jawab istriku singkat.
"beruntung sekali ya suami mu dik, bisa mendapatkan wanita secantik
kamu" rayu pak usman sambil tangannya memegang pundak istriku. dan
istriku terlihat seperti membiarkan nya dan berfokus untuk membersihkan
luka pak usman tadi.
"ah pak usman bisa aja deh" istriku tersipu malu.
"beneran aku dik, sudah cantik, mulus, perhatian, pinter merawat lagi" rayuan pak usman semakin menjadi.
"bisaaa aja deh pak" istriku kembali mengulangi kata2 nya karena dia bgtu tersipu malu dengan rayuan pak usman.
"aaahhh, pelan2 dik" teriak pak usman sedikit mengeras dan kulihat tangannya malah meremas pundak istriku.
"bapak kayak anak kecil aja deh, sedikit gini aja udah teriak2, bentar lagi enak koq, hahhahaa" goda istriku pada pak usman.
"beneran nih dik bentar lagi enak" pak usman memancing istriku dan hanya di balas sebuah senyuman manis di bibirnya.
pak usman sudah mulai mengelus2 pundak istriku sampai ke leher nya, dan
istriku pun kayak nya cukup terangsang juga dengan semua ini sehingga
dia berlama2 membersihkan lukanya.
"kamu seksi sekali dik pakai daster ini" pak usman mulai berani merayu.
"biasa aja koq pak, tiap hari juga gini" jawab santai istriku.
"tiap hari? berarti boleh dong saya kapan2 datang kesini lagi buat liat2" pinta pak usman.
"emng nya mau liat apa pak?" tantang istriku lagi.
"mau liat yang seksi2 kayak kamu dik, hahahahhaaa" pak usman tertawa.
"ini bukan seksi pak, ini cuma kegerahan, faktor cuaca, hihihihi" balas
istriku bercanda yang padahal cuaca pagi ini sejuk2 saja.
"kalo gerah di buka saja dik" pinta pak usman.
"jangan dong, ntar bapak liat" jawab istriku sambil menggoda.
"ini sekarang juga udah aku liat koq dik" kata pas usman.
lalu tanpa basa basi lagi istriku mengangkat daster nya sampai ke leher.
"udah liat belum pak?" goda istriku.
pak usman yang lumayan kaget mulai meremas payudara istriku.
"masih kenceng ya dik? gak pernah di mainin suamimu?" tnya pak usman sambil terus meremas.
"jarang sih pak" jawab istriku datar.
"sayang sekali ya, punya istri cantik kayak kamu tapi gk pernah di
mainin, kalo saya mah sudah saya entotin tiap hari, hahahhaa" kata pak
usman sedikit kasar sambil tertawa.
kemudian pak usman menarik istriku untuk duduk di pangkuan nya lalu mereka pun berciuman hebat.
"kamu gak puas sama suamimu dik?" tanya pak usman sembari melepas ciuman nya.
istriku yang sudah duduk pasrah diatas pak usman cuma menggelengkan
mesra kepala nya lalu mereka kembali berciuman. sadar hal ini akan
menjadi parah, aku memutuskan untuk membubarkan "kegiatan" mereka. aku
kembali ke mobil kemudian pergi ke rumah. sampai di rumah aku berusaha
membuat suara berisik dengan sedikit terbatuk supaya mereka sadar kalau
aku sudah di rumah. dan ketika ku masuk benar ternyata mereka sudah
berhenti dan kuliah rambut istriku sedikit awut-awutan.
"sudah selesai dee bersihin lukanya?" tanyaku.
"udah mas, baru aja beres, tapi aku kasihin celana pendek kamu yg gk
kepake itu ya" jelas istriku lalu ia pergi ke dapur sepertinya untuk
menyiapkan minuman.
"oh iya gapapa. masih sakit pak?" tanyaku kemudian ke pak usman.
"enggak koq mas, udah enakan sekarang" jelas pak usman.
"oh iya, ngomong2 saya rega pak" kataku lagi sambil menjulurkan tangan.
"saya usman mas, biasa di panggil maman" jawab pak usman sambil menjabat tanganku.
"pak usman tinggal deket sini?" tanyaku lagi.
"oohh enggak mas, saya di RW sebelah, saya cuma mau lewat jalan pintas tadi" jelas pak usman.
"oohh, maaf ya pak saya sudah nyerempet bapak, maklum pak baru belajar" sambungku.
"oooooohhh, lagi belajar toh mas, kenapa gak ada yang ngajarin mas?" tanya pak usman.
"ya saya bisa nya cuma sabtu sama minggu pak usman, tidak ada yg bisa diminta tolongin" jawab ku sedikit memelas.
"sama saya aja gmna mas? sudah 3 tahun jadi supir truk loohh" saran pak usman.
"wahhh, kebetulan nih pak, emng bapak bisa?" tanyaku lagi.
"bisa lah, dari yang belum bisa sama sekali bisa koq saya ajarin" sambung pak usman.
"kalo gitu ajarin saya juga deh pak" istriku memotong pembicaraan sambil ia meletakkan minuman."diminum pak" kata istriku lagi.
"kamu ngapain dee pengen belajar mobil juga" komentarku ke istri.
"kan aku juga pengen mas" jawab istriku sambil dia duduk.
"yasudah kalo bgtu bisa diatur mah mas dan dik Arin, saya free koq sabtu
dan minggu entar gantian aja gmna" saran pak usman kepada kami berdua.
"boleh pak boleh" istriku langsung bersemangat mendengarnya.
"yasudah kayaknya saya mau pamit pergi dulu, saya juga ada janji tapi ya terpaksa di batalin" kata pak usman.
kemudian aku dan istriku mengantar pak usman sampai ke depan motor nya dan tak berapa lama pak usman pun pergi.
"mas, aku pengen nih, ke kamar yuk!" ajak istriku bersemangat.
"aku juga pengen dee" kataku, karena tadi aku sudah siap tempur.
kami langsung menuju ke kamar menutup pintu dan mulai berciuman, ku raba
selangkangan istriku dan ternyata sudah sangat becek dengan celana
dalam nya.
"maasshhhhh....oohhhhhh" istriku mendesah ketika ku masukkan jari ku ke
dalam selangkangannya yang masih memakai CD. aku mulai memainkan
klitoris nya dan terus mengobok2 vagina istriku.
"masukiiinnn masshhhhh" pinta istriku.
"nungging yaa" kataku.
kemudian istriku menungging dan ku tancap kan penisku ke vagina istriku.
blessssssss, masuk lancar begtu saja karena sudah sangat licin. aku
mulai menggenjot dengan ritme perlahan dan istriku pun mulai bergoyang
menikmatinya.
ku perhatikan lubang pantat istriku sudah seperti normal lagi."mungkin
gak pernah di masukin" pikirku dalam hati sambil mempercepat genjotan
kuu.
"aahhhhhh. maassshhhh,,,, akuuuu keluaaarrrrrrrrr" desah istriku.
tak butuh waktu lama memang istriku mencapai orgaasme setelah semua
rangsangan yang diberikan pak usman pada istriku tadi. dan aku pun
menyusul kemudian dengan menyemprotkan sperma ku di liang vagina
istriku. terasa sangat banyak rasanya sperma yang keluar dan akupun
ambruk seketika di sebelah istriku. ku lihat dia masih memejamkan
matanya mencoba menikmati sisa2 gelombang orgasme nya.
seminggu berlalu setelah kejadian itu, datang pula lah saat aku dan
istriku belajar menyetir dengan pak usman. pada hari sabtu aku di
bangunkan istriku jam 8 pagi.
"massss. bangunnn,, katanya mau belajar sama pak usman, koq masih tidur sih, pak usman nya sudah dateng tuh" gerutu istriku.
"aduuhhh deee,, aku masih ngantuk bnget inii, kamu aja gih duluan sana aku mau tidur lagi" jawabku.
"isshhh, kamu mah gtuu" kata istriku lalu dia pergi meninggalkan ku.
aku memulai kembali tidur, tapi kantuk ku langsung buyar mengingat istriku bakalan pergi sama pak usman dengan mobil.
aku mulai khawatir dan penasaran dengan istriku, lalu aku memutuskan untuk menguping pembicaraan mereka.
"kamu ambil aja baju gantinya dik, buat nanti, kalo sekarang mah pake daster aja belajar nya" sayup2 ku dengar pak usman bicara.
"tapi ntar mandi dmna pak?" tnya istriku.
"udah kamu ikut aja" perintah pak usman.
kemudian aku naik ke kasur dan pura2 tidur, sedangkan istriku masuk dan membuka lemari mengambil baju gantinya.
"mas aku berangkat ya" kata istriku.
"huuuuuuuuuuuu" kataku seperti orang yang sangat mengantuk.
istriku meninggalkan ku dan pergi ke tempat pak usman... aku buru2 jalan
ke belakang dan ingin memutar melihat istriku dan pak usman naik mobil.
kulihat dapur sepi dan sepertinya bi eti lagi keluar entah kmna.
setelah aku memutar aku melihat pas ke arah posisi mobil. tak lama
kemudian istriku yang masih pakai daster datang dengan pak usman.
"kamu duduk di pangkuan aku saja dik, biar gampang belajarnya" saran pak usman.
istriku hanya mengangguk-angguk saja mendengar perintah pak usman. aku
lalu mengocok penisku sendiri mencoba membayangkan apa yang akan
terjadi, lalu pak usman membuka pintu mobilku, dia duduk duluan kemudian
disusul oleh istriku duduk diatas nya. lalu pintu mobil pun tertutup.
karena kaca mobilku sedikit gelap, aku jadi kurang jelas melihat apa yg
mereka lakukan, yang terlihat hanyalah siluet dari kedua insan manusia
yang lagi berpelukan. aku menebak2 apa yang mereka lakukan. tak lama
berselang mesin mobil pun hidup, dan roda depan nya seperti berbelok ke
kanan dan ke kiri. "hmmmm. mungkin pak usman lagi menjelaskan cara2
awal" pikirku.
tak lama kemudian mesin nya mati dan dihidupkan kembali. mobil kemudian
jalan sedikit terus mati lagi, bgtu berulang ulang kejadian tersebut.
tapi selang beberapa lama aku pun melihat mobil seperti bergoyang2, aku
penasaran dengan apa yang mereka lakukan karena aku tidak bisa liat
dengan jelas. tetapi yang ku tahu, bayangan istriku sedang naik turun di
dalam mobil.
"sial" umpatku dalam hati, "mereka lagi enak2nya bersenggama di dalam
mobilku" umpatku lagi. kemudian kulihat mesin mobil menyala dan mulai
berjalan perlahan, tapi yang tentunya masih bergoyang sedikit2.
"apa pak usman berniat menggenjot istriku sambil menyetir? gilaaaa" aku bertanya dalam hatiku sendiri.
mobil itu akhirnya berlalu dan meninggalkan ku sendiri. pikiran ku
berkecamuk, "mau kmna mereka? mau sampai kapan mereka begtu?" aku yang
bgtu terangsang akhirnya ejakulasi hebat melihat kejadian tadi.
setelah pikiran ku mulai waras aku pun memutuskan untuk mengikuti
mereka, aku menstop ojek yang sangat kebetulan lewat di rumahku dan
menyuruh abangnya untuk mengikuti mobil ku dengan pelan dan hati2,
sekitar 30 menitan mereka memasuki jalan sempit kearah parit mendekati
sungai situ cisanti yang agak terpencil. aku memutuskan untuk sampai
dsini saja dengan ojek dan beniat berjalan kedalam, karena aku aku
berjalan dan agak lama, aku akhirnya sampai juga di dekat mereka
memarkir mobil. aku memilih memutar kearah yang agak sedikit tinggi
untuk melihat dmna istriku berada.
ku lihat saat itu sungai sedang sepi, dan aku mencoba mencari-cari keberadaan mereka.
"dingin ya pak airnya" terdengar suara wanita.
"iya dik, sejuk sekali kayak tubuhmu itu" jawab seorang laki2.
kualihkan pandanganku dan ternyata itu adalah suara istriku dengan pak
usman, mereka berdua sudah telanjang bulat dan saling berpelukan...air
sungai waktu dekat mereka mandi sedikit deras dan berbatu. kulihat
memang mereka sudah di landa napsu.
"kamu udah berapa kali selingkuhin suami mu dik?" tnya pak usman pada istriku.
"kalo ini dihitungnya 2 pak" jawab istriku santai.
"sama siapa dik?" tanya pak usman makin penasaran
"sama tukang kebun aku pak, dia orang manado" jawab istriku lagi.
"tapi lubangmu masih sempit bnget loh dik" goda pak usman.
"tapi pantat ku udah bolong pakkk" jelas istriku.
"haaa? " pak usman sedikit terkejut mendengar kata2 istriku
"iya pakk, coba aja liat" istriku mengangkat pantat nya ke muka pak usman.
"iya yaaa,.kalo gitu aku boleh coba dong" tanya pak usman.
"boleh" kata istriku sambil kembali menurunkan pantat nya.
kulihat sekarang mereka berhadap2an dan berciuman dengan ganas nya. dan
pak usman pun mulai memasukkan penisnya ke lubang anal istriku..
"uuuggghhhhhhh" istriku mendesah menerima penis pak usman di pantatnya.
kemudian pak usman mulai menggenjot perlahan, meskipun sudah agak
longgar, tapi sepertinya lubang pantat istriku masih bisa menjepit penis
pak usman dengan kuat. dan kuliat istriku memejamkan matanya dan pak
usman pun menggenjot istriku dengan agak cepat.
"wuiihhh, bagus juga man, perek yang mau lu bagi" terdengar suara laki2 berteriak kepada pak usman,
aku tidak tau siapa lelaki itu dan sejak kapan dia disana, aku tidak
sadar karena saking fokusnya sama adegan istriku dan pak usman.
"enak aja lu bilang perek, nyonya ini zak" jawab usman.
istriku menengok ke belakang melihat sosok pria yang sedang berbicara
dan pria yang dipanggil zak sama pak usman itu pun tersenyum pada
istriku lalu menghampiri mereka.pak usman sedikit memelankan genjotan
nya.
"gmna? bagus kan? usman gtu loh, zaki mah kalah" tantang pak usman kepada pak zaki.
"anjir gilaaa, bagus bnget man barangnya" pak zaki berkata seperti itu
sambil mencek keadaan tubuh istriku seolah2 ia lagi mencek kesehatan
ayam buat di sembelih.
"bukan itu aja zak, liat nih" pak usman mengangkat badan istriku dan memperlihatkan pantat istriku.
"buseeettttt, udah bolong aja man, tipe gw bnget nih" kata pak zaki sambil mengelus2 rambut istriku.
"ah elu mah, mau nya menang sendiri, milik kedua berdua lah" sambung pak usman seolah2 istriku adalah milik mereka.
"namanya siapa dik cantiikkk?" tanya pak zaki pada istriku
"Arrriiiiinnnnnn paaakkkkkk...aahhh" jawab istriku sambil mendesah.
"namanya bagus, bdan nya jga bgus, sempurnaaa" pak zaki seperti kegirangan.
"mau gak lu pantat nya? gw di memek nya aja" tawar pak usman sama pak zaki.
tak menunggu lama pak zaki pun membuka sempak nya dan memperlihatkan batang penis nya yang lebih besar dari pak usman.
"hehehehhee. rejeki enggak kmnaa" kekeh si pak zaki.
kemudian ia mulai memasukkan penisnya ke dalam pantat istriku..
"uuugghhhhhhhhhhhhh" istriku melenguh panjang ketika kedua lubang nya telah di isi penuh oleh 2 penis yang besar.
"kamu dibayar berapa dik sama usman" tanya pak zaki sambil memulai genjotannya...
"gakkkk byarrrrrrr paakkkk,,, grattiiiisssss" desah istriku kenikmatan.
"wah..wahh..waahhh, lebih gampangan dong dari perek?" ejek si zaki.
"ahhhhhhhhhhhh...huuuhhh huuhhhh," istriku mengangguk angguk sambil mendesah.
"kamu janda atau gmna dik?" tanya pak zaki sambil terus menggenjott
"sayaaahhhh...punyaaaahh...suamiiiiihh..paakkk " sambil istriku menggelinjang menandakan dia sedang orgasme.
aku pun tak kalah disini mengocok cepat penisku sendiri.
"memang perek kamu yaaa... kamu mau jadi perekkuuu?" ejek mas zaki lagi.
"aahhhhhh... aaaahhhhhhhhhhh...enakkkkkkhhh...paakkkk" istriku malah tidak menjawab kata pak zaki dan malah mendesah.
"hahahahha. perek kalo keenakan ya gini, gak mau dengerin orang" kata zaki sambil tertawa.
pak usman kulihat daritadi cuma diam dan fokus menggenjot istriku. dia
seperti sudah hapal betul kelakuan pak zaki ini kalo lagi ngentot sama
cewe.
"keluarrrrr.....lagiiiiii......ahhhhhhhhhhhhhh hh" istriku kembali
mendesah dan mendapatkan orgasme nya lagi dalam waktu yg cukup dekat.
"keluar muluuu nih perek binal bnget apa ya" ejek pak zaki lagi.
istriku cuma terdiam lemas di pangkuan pak usman dan diapit oleh pak
zaki. dia seperti kehabisan tenaga. dan tak lama kemudian pak usman pun
melenguh kencang pertanda ia sudah keluar. ia menumpahkan semua sperma
nya dalam vagina istriku lalu mencabutnya.
"sisanya buat elo aja zak, gw mau istirahat di mobil, terserah mau lu
apain, tapi jngan sampai terluka" kata pak usman sambil dia berdiri.
"hehehehhe... siap boosss, gampang ini maahh" kata pak zaki terkekeh.
kemudian pak zaki pergi meninggalkan mereka berdua dan masuk ke mobil.
aku kembali ejakulasi untuk kesekian kalinya melihat adegan2 ini. hingga aku terduduk lemas tak punya tenaga.
"kamu tinggal di rumah sama siapa aja dik?" pak zaki kembali bertanya.
"samaahh,....suammiiii....daannhhh pembantuuuu pakkk" jawab istriku mendesah.
"aku akan melamar jadi tukang di rumah muuu dikkk, supaya aku bisa entotin kmu terus, kamu mau ya?" pinta pak zaki melunak.
"mauuuuhh paaakkkkkk" istriku mendesah sambil mengangguk.
"plaaakkkkkkkkk. aaaaarrgggggghhhhhh" terdengar suara tamparan keras di pantat dan teriakan istriku.
"dasar lonte, mau2 aja kamu yaaa, hahahahha" pak zaki tertawa menang.
"plaaaakkkkk." suara tamparan di pantat istriku terdengar lagii..
"aaampuuuuunnhhhh..;..paakkkhhh...enaakkkkkk" kata istriku yang ternyata bukan kesakitan tapi malah keenakan.
"capek nih aku dik genjotin kamu, skrg gini aja, kamu harus genjot terus
gak boleh brenti. kalo kmu brenti aku cambuk nih pake lidi" perintah
pak zaki sambil memperlihatkan 4 buah biji lidi kelapa.
kemudian aku liat pak zaki tiduran di batu dan istriku pun mulai bergoyang.
"ya gituuuuu. teruuussss hmmmmmpp" pak zaki pun mendesah menikmati goyangan istriku.
tapi tak lama kemudian istriku melenguh kencang dan dia kembali orgasmee.. "aaahhhhhhhhhhh" desah nya begtu dahsyat...
"paaaakkkkkk" lidi pun mendarat di pantat istriku karena dia berhenti sejenak menikmati orgasme nya ..
tak lama berselang akhir nya pak zaki pun menunjukan tanda2 ingin keluar.
"gini ya dik, peju ku ini harus kamu telen setengah, masukin memek
setengah, kamu harus belajar nelen peju dari sekarang" perintah pak zaki
istriku pun hanya mengangguk tanda iya mengiyakan kemauaan pak zaki. dan
tak lama kemudian pak zaki mengejang dan dia memindahkan penisnya dari
lubang anus ke vagina istriku dan memasukkan sperma nya setengah.
"buka mulutmu" perintah pak zaki sambil berdiri.
lalu istrikupun membuka mulutnya dan mengulum penis pak zaki,
"croooottt" pak zaki membuang sperma nya di mulut istriku lalu menarik
penisnya.
"telen,,,,jangan di buang" perintah pak zaki yang meilhat istriku hampir
memuntahkan nya. tapi tak lama kemudian dia menelannya juga.
mereka berdua kemudian rebahan di sungai dan mengatur nafas masing2. mencoba mengembalikan stamina2 yang sudah hilang.
"luar biasa kamu dik Arin, memang cocok kamu jadi lonte profesional" ejek pak zaki.
istriku hanya diam tak menghiraukan kata2 pak zaki.
suasana sungai pun menjadi hening, hanya suara aliran air yang
terdengar, pak zaki dan istriku masih rebahan di sungai sementara aku
memutuskan untuk kembali ke rumah, memutari parit untuk menghindari pak
usman yang di mobil.
sampai aku di rumah tak terasa sudah siang sajaa. aku memutuskan untuk mandi dan makan sebelum aku rebahan di kamar.
jam 2 siang mereka pun kembali ke rumah, ku lihat pak zaki membukakan
pintu istriku, dan ku lihat istriku sudah cantik seperti habis dari
salon.
"lama bnget dee belajar nya" aku menghampiri mereka
"iya nih mas, aku kan masih belum tau apa2, jadi harus bnyak belajar" jawab istriku.
"mas gmna? gak jadi belajar nya?" tnya istriku balik.
"udah siang dee, lagian kasian pak usman kayak nya lelah bnget ngajarin kamu" sahutku.
"hahhahaha, tau aja ini mas rega" jawab pak usman sambil terkekeh.
"yasudah kalo bgtu besok aja deh mas" sambungku lagi.
kemudian pak usman pun berpamitan kepada kami berdua untuk pulang dan
tanpa mengucapkan kata2 lagi istriku langsung menuju kamar dan seketika
dia sudah terlelap bgtu saja. mungkin dia sangat lelah akibat kejadian
tadi...
keesokan harinya, istriku kembali membangunkan ku pagi2.
"mas, katanya kamu hari ini mau belajar mobil nya" kata istriku.
"udah jam berapa emng nya dee?" tanyaku yang masih lemas di kasur.
"udah jam 10 mas buruan, itu pak usman udah dateng dari tadi" jawab istriku.
"hah? udah daritadi? tapi koq bangunin aku nya sekarang?" batinku
bertanya sendiri mengingat pak usman mungkin sudah lama mengobrol atau
mungkin melakukan hal lain. ku usap mataku dan ku kumpulkan semua nyawa2
yg melayang. ku pandangi istriku yang memakai daster seperti biasa,
tapi yang aneh nya istriku tidak memakai daleman meskipun hanya terlihat
samar2 karena warna daster nya kali ini warna silver yang agak gelap,
dan kulihat juga dia seperti berkeringat sana sini, aku tak
menanyakannya karena aku sudah yakin betul istriku dan pak usman pasti
sudah berbuat sesuatu lagi...akhirnya aku pun mengambil handuk dan
segera menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diriku.
"sudah lama pak?" tanyaku kepada pak usman setelah aku selesai dan menghampirinya di ruang tamu.
"enggak koq mas, baru juga saya, tapi sudah mengobrol panjang sih sama dik arin" balas pak usman.
"ohh iya mass, kenalin ini pak zaki, temen nya pak usman, katanya dia
butuh pekerjaan, jadi aku pikir dia bisa sedikit bantu2 di rumah" kata
istriku sambil memperkenalkan pak zaki yang sudah jelas2 aku kenal dari
kejadian di sungai.
"zaki mas" kata pak zaki sambil menjulurkan tangannya.
"rega" jawab ku singkat menjabat tangannya.
"yasudah kalau gitu kita langsung aja mas" seru pak usman.
"ayokk pak,, aku juga sudah siap" jawabku lagi.
kemudian aku dan pak usman pun berpamitan sama istriku dan pak zaki.
berat juga aku meninggalkan istriku dan pak zaki di rumah, tapi ya mau
tidak mau aku harus belajar menyetir juga dan menghindari kecurigaan.
istriku mengantarkanku sampai ke depan dan menyemangatiku dengan senyum
penuh kebahagiaan. mungkin dia bahagia karena aku meninggalkan dia
dengan pak zaki. lalu aku dan pak usman pun masuk ke mobil dan memulai
latihan menyetirnya.
"pelan2 aja dulu mas" saran pak usman padaku.
"iya pak. kalo cepet2 ntar nabrak lagi" kataku.
"hahahahaa.. iya mas" kami berdua pun tertawa sambil mobil ku jalankan pelan2.
"ini mah udah bisa mas, tinggal di perlancar dan diperbanyak bawa2 lagi
pasti bakalan bisa" puji pak usman terhadap cara menyetirku.
"ya tapi tetep aja pak, saya suka panik sendiri kalau bawa mobil" sambungku.
"maklum mas rega, namanya juga lagi belajar" kata pak usman.
"hahahhaa, iya pak, sedikit demi sedikit deh" kataku diiringi dengan tawa kecil kami berdua.
"ngomong2 mas rega sudah berapa lama menikah?" pak usman mulai bertanya masalah rumah tanggaku.
"ini sudah mau hampir satu tahun pak" jawabku.
"wahhhh, lagi anget2 nya dong mas" kata pak usman bercanda.
"enggak juga sih pak, biasa aja" kataku merendah.
"udah hampir setahun koq belum pnya momongan mas? mas ada masalah?" tanya pak usman lagi.
"enggak pak, emng keputusan saya sama istri saja yang tidak mau pnya
anak dulu, lagi sibuk2 nya pak buat masa depan anak nantinya" jawabku
menjelaskan.
"hebat ya mas rega, jarang2 lo saya menemukan pasangan kayak mas rega
dan dik arin, biasanya pasangan kalau sudah nikah pengennya cepet2 pnya
anak tanpa mikir2 susah nya gmna dulu" komentar pak usman
"hahaha, iya pak, lagian mertua saya juga tidak menuntut cepat juga koq, jadinya kami sedikit bisa lebih bersantai" kataku lagi.
"pantesan, keluarga nya santai2 saja gak pernah menuntut ya mas" kata pak usman.
"iya pak" jawabku singkat saja.
"dik arin kayak nya juga ramah ya mas, murah senyum dan suka berbicara" pak usman mulai membicarakan istriku.
"ah masa' sih mas, dia pemalu lo itu, saya sudah kenal dari jaman kuliah
dulu, biasanya kalau sudah deket baru dia mau banyak bicara" jawabku.
"jadi kalian sudah kenal toh dari jaman kuliah? hebat bisa pertahanin" komentar pak usman.
"hahhaa. iya pak, dulu saya sahabatan sama dia, tapi enggak pacaran. eh
ternyata sekarang dia malah jadi istri saya" kataku menjelaskan.
"ooohhh. bisa gitu yaa, takdir emang susah di tebak ya mas" kata pak usman lagi.
"iya mas, makanya saya yakin buat menikahi nya pak, sudah cantik, baik, gak bnyak maunya, gak pernah aneh2 juga" kataku lagi.
"tapi hati2 loh mas, biasanya yang diem2 buas loohhh, hahhahah" pak usman memperingatkanku sambil tertawa.
"hahhahaa. jinak koq mas gak buas" kataku menimpali candaan pak usman.
"jinak2 merpati kali mas" kata pak usman."tapi kayak nya mas jangan terlalu mengekang istri mas deh" sambung pak usman lagi.
"hahaha. enggak koq mas. saya gk pernah mengekang, dia mau pergi juga
saya izinin asalkan dia pergi sama orang yang jelas dan tujuan nya pun
jelas" kataku.
"ooohh gitu ya mas, sama saya berarti boleh dong mas" sambung pak usman sambil bertanya.
"ya boleh lah mas, kemarin aja aku izinin kan kalian pergi dengan mobil, orang aku kenal ini koq sama bapak"
"hahahhaa, iyaa mas" pak usman tertawa penuh kemenangan sepertinya.
cukup lama kami mengobrol ngolar ngidul sembari aku tetap menjalankan
mobil ku. dan sekarang sepertinya aku agak terbiasa dengan suasana
mobilnya dan rasa panik ku agak sedikit teratasi dengan adanya pak usman
dan pembicara2an kami berdua.
lalu kami berdua memutuskan untuk balik ke rumah untuk menyelesaikan
latihan hari ini,,,cukup lama memang karena ku lihat jam tanganku sudah
menunjukkan waktu setengah satu dan ini waktu yang pas untuk istirahat
serta makan siang.
sesampai di rumah ku lihat pintu depan tertutup dan aku mengajak pak usman masuk untuk makan siang bersama juga.
"udah balik mas" tanya istriku begitu aku sampai di dalam.
kulihat istriku sedikit awut2an dan juga berkeringat.
"iya dee. capek juga mau nyetir terus, bi eti udah nyiapin makan siang?" tanyaku balik.
"udah mas. daritadi udah dia siapain dan skrg dia keluar kayaknya" kata istriku menjelaskan.
"pak zaki mana? kita makan siang bareng aja, mumpung ada pak usman juga" kataku menanyakan keberadaan zaki.
"dia lagi di kamar mandi kayaknya mas, aku panggilin dulu ya" kata istriku.
kemudian aku mengajak pak usman menuju meja makan. dan tak lama kemudian istriku dan pak zaki menyusul.
"wahh, dik arin abis ngapain? bnyak amat keringet nya" pak usman membuka pembicaraan di tengah makan siang kami.
"iya nih pakk. tadi abis olahraga di kamar, lumayan pak buat jaga kesehatan" sambut istriku.
"rajin ya dik arin.. udah cantik, pinter lagi merawat tubuhnya" puji pak usman.
"aahhh pak usman bisa ajaaa" istriku tersipu malu dengan rayuan pak usman.
"mas rega. saya boleh izin gak ntar malem nonton bola disini, soalnya
saya gak pnya tv mas di rumah" pak zaki membuka pembicaraan denganku.
"lah zak, emng ntar malem yang main apaan?" pak usman langsung menimpali.
"kamu itu ya man, ngakunya fans madrid, tapi gak tau kalo ntar malem dia
mau bertanding lawan barcelona" pak zaki sedikit mengejek.
"owalaahh.el clasico toh, gak tau aku zak" kata pak usman.
"yasudah pak zaki dan pak usman nonton disini aja. tapi saya sepertinya
gk ikutan karena saya kurang suka nonton bola pak" kataku.
"besok kan senin ya, jangan deh, takut ganggu kita mas, mas kan sama dik arin juga mau kerja" kata pak zaki membatalkan niatnya.
"gapapa koq mas. lagian kan saya gak terganggu juga, toh kamar sama ruang tamu juga jauh" jelasku.
"beneran nih mas gapapa?" pak usman sedikit ragu.
"iyalah gapapa, iya kan dee?" aku meminta persetujuan istriku.
"iya gapapa koq pak" istriku menyetujuinya juga.
malam harinya pak zaki dan pak usman pun datang ke rumah sekitar jam 10.
mereka berdua menggunakan jersey klub mereka masing2, barcelona dan
real madrid.
awalnya aku dan istri juga lagi menonton di ruang tamu. kedatangan
mereka pun membuat rumah jadi rame karena mereka saling beradu argumen
siapa yg nantinya akan menang. pertandinganpun di mulai sekitar jam
setengah 12. aku dan istriku awalnya juga menonton di menit2 awal
pertandingan, tapi karena pertandingan bola bukanlah kesukaan ku jadi
aku mulai merasakan kantuk. tapi sebaliknya, istriku terlihat antusias
sekali dengan pertandingan ini, di tambah lagi dengan canda2an pak usman
dan pak zaki membuat malam ini semakin meriah sepertinya.
akhirnya aku kalah dan aku memutuskan untuk pamit kepada mereka, karena aku sudah mengantuk dan ingin tidur.
"wah pak, kayaknya saya tumbang duluan deh" kataku sambil bercanda.
"mas rega cepet amat mas" kata pak usman.
"iya pak, besok saya juga mau kerja, kamu gmna dee?" tanyaku pada istri.
"kmu duluan aja mas, lagi seru nih" jelas istriku
"yasudah kalo gitu saya duluan ya pak" kataku sambil berdiri dan meninggalkan mereka bertiga di ruang tamu.
awalnya aku yang mengantuk berfkiran untuk tidur saja, tapi sejenak
terlintas di benakku ketika aku sudah menghempaskan badanku di kasur,
"kenapa aku meninggalkan istriku dengan macan2 buas ya" pikirku sendiri.
tapi karena sudah sangat mengantuk aku cepat2 menghilangkan pikiran2
yang mengganggu.
ketika aku baru mau memasuki alam mimpi ku aku terbangun mendengar suara
pintu kamarku terbuka, ku pikir itu adalah istriku yang juga akan
segera tidur, aku masih berpura2 tidur sambil sedikit membuka mataku.
tapi ternyata itu bukanlah istriku melainkan adalah pak usman. kulihat
dia sedikit mengintip ku. memastikan bahwa aku sudah tidur atau belum,
kemudian dia menutup pintunya dengan perlahan lalu pergi meninggalkan
ku. aku tentu saja penasaran dengan apa yang terjadi, ku tunggu sebentar
lalu aku pun keluar kamar dengan hati2. ku cari posisi yang pas
mengintip di balik lemari kaca yang ada di ruang tamu.
"biasanya mas rega kalau tidur kayak kebo, susah bangunnya" terdengar suara istriku.
"masa' sih? tapi tadi kulihat memang dia sudah tertidur pulas gitu aja" kata pak usman lagi.
"berarti aman dong?" tnya pak zaki kepada pak usman.
lalu aku mengintip sedikit melihat apa yang mereka lakukan. kulihat
mereka sudah duduk di sofa, kulihat istriku duduk di tengah2 dan diapit
oleh mereka berdua.
"oh iya, bapak2 mau minum apa?" istriku bertanya kepada pak zaki dan pak usman.
"kayaknya kopi susu enak deh dik, tapi susunya susu murni, hehehhee" goda pak usman pada istriku.
"iiihhhh, pak usman mulai deh" kata istriku manja.
lalu istrikupun beranjak dari tempat duduknya dan menuju ke dapur membuatkan minuman untuk mereka berdua.
"eh zak, lu tau gak, si rega percaya2 aja kalau istri nya itu istri
baik2 gak pernah macem2, malah dia ngizinin gw pergi sama istrinya" pak
usman berbicara dengan pak zaki.
"serius lu? wahhh kesempatan emas nih buat kita" kata pak zaki mulai bersemangat.
"beneran gw mah, tadi gw sempet ngobrol lama di mobil sama dia" jelas pak usman meyakinkan.
"kalo gitu, kapan2 kita bawa dik arin ke puncak gmna? ke vila nya si rudi" saran pak zaki.
"jangan lah, cukup kita berdua aja yg nikmatin dik arin ini, ngapain ajak2 rudi sama tetek bengek nya itu" kata pak usman lagi.
"iya sih ya, rugi juga kalo kita bagi2 barang bgus gini" jawab zaki.
tak lama kemudian kulihat istriku kembali membawa kopi untuk mereka berdua.
"wahh, lagi ngomongin apa nih" istriku bertanya.
"lagi ngomongin rencana pemerkosaan kamu dik, hehehhee" kata pak zaki berani.
"iihh, apaan sih perkosa2" kata istriku sambil kembali duduk di tengah2 mereka berdua.
"gerah ya pak" istriku kembali memancing mereka berdua.
"kalo gerah di buka aja daster nya dik, percuma gak bakalan melindungi kamu lebih lama" saran pak usman.
tanpa diminta 2 kali istriku pun langsung membuka daster nya. dan di balik itu semua dia sudah tidak memakai apa2 lagi.
"wowww, udah siap aja kamu dik buat kita entotin" ejek pak zaki melihat istriku sudah tidak memakai apa2 lagi.
istriku hnya tersenyum mendengar ejekan2 dari mereka berdua.
"gmna kalau kita main game aja" saran pak zaki.
"game apa tuh?" tnya istriku penasaran.
"gini peraturan nya, kalo barcelona gagal menyerang dik arin harus nyium
ketek nya pak usman karena dia yang menang, begitu sebaliknya, dan
kalau real madrid mencetak gol, dik arin harus nyiumin pantat nya pak
usman bgtu pun sebaliknya, gmna? " jelas pak zaki memberitahukan
peraturannya.
"deal" pak usman langsung saja setuju dan bgtu bersemangat.
istriku diam saja tak menolak dan tak setuju. tapi sepertinya napsu
birahi sudah mengusai dirinya sehingga ia mau menuruti perintah kedua
bapak2 ini.
"madrid gagal nyerang, hahahhha" kata pak zaki penuh kemenangan.
kemudian dia menarik kepala istriku dan meletakkan di ketiak nya.
"kamu harus cium dan bersihin pake lidah dek" jelas pak zaki.
kemudian istriku pun mulai mencium ketiak pak zaki dan mulai menjilat2
penuh napsu. aku mengeluarkan penisku dan mulai mengocok perlahan
melihat adegan yang begtu panas dan melecehkan ini.. pak zaki kembali
menang setelah berkali2 usaha real madrid untuk menyerang barcelona
terus gagal, dan saat ini madrid terus saja menekan pertahanan
barcelona..tentunya istriku semakin lama menjilati ketiak pak zaki,
bergantian di kiri dan kanan, ku lihat ketiak pak zaki sudah mengkilat
terkena cahaya lampu..namun ternyata dewi fortuna memihak kepada pak
usman, madrid pun akhirnya mencetak gol pembuka pada laga malam hari
ini.
"hehehehe, sorry zak, pantat gw dulu yang bersih" kata pak usman terkekeh.
"anjing lu man" umpat pak zaki kesel.
kemudian pak usman pun membuka celana nya beserta celana dalam nya.
"kamu duduk dibawah dik, bersihin ya" perintah pak usman.
kemudian istriku menuruti langsung permintaan pak usman, sepertinya dia
memang sudah di landa birahi yang sangat dahsyat. ku lihat pak usman
mengangkang di sofa dan istriku penuh semangat menjilati lubang pantat
pak usman dari bawah.
"ahhhhhhh nikmaaatttt sekaliiiiiiii" pak usman meracau merasakan lidah istriku mulai menyapu2 lubang pantat nya.
kulihat pak zaki juga ikutan membuka celana nya dan terlihat penis nya yang besar sudah mulai menegang.
"nungging dik" perintah pak zaki , lalu istriku yang tadinya duduk langsung menungging sambil terus menjilati pantat pak usman.
pak zaki pun mulai mengarahkan penisnya ke dalam vagina istriku. dia mulai memasukkan dengan perlahan..
"aaaaaaaahhhhhhhhhhh" istriku melenguh panjang dan ternyata dia langsung orgasme menerima batang penis pak zaki di vagina nya.
"gila nih perek baru di masukin udah keluar aja dia" kata pak zaki terheran heran.
pak usman pun menurunkan pantatnya, kemudian menahan kepala istriku yang
lelah setelah orgasme pertamanya. lalu kemdian dia menyodorkan penisnya
ke mulut istriku. dan tak lama istrikupun mulai mengulum penis nya pak
usman.
"sepongan dik arin emng kagak ada duanya" racau pak usman sambil menikmati sepongan istriku.
pak zaki yang sudah mulai menggenjot tubuh istrikupun mulai menaikkan
ritme genjotannya. dan desahan2 mereka pun saling bersahut2an. dan aku
pun ejakulasi dengan bgtu dahsyat nya di celanaku sendiri.
"sandwich ayo" saran pak zaki kepada pak usman.
kemudian pak usman pun telentang di atas sofa, istriku menaikinya dan memasukkan penis pak usman ke dalam vagina nya.
"uuggghhhhhh" istriku kembali melenguh.
kemudian di belakang pak zaki mulai memasukkan penisnya ke lubang anus istriku dan mulai menggenjot nya.
"aaahhhhhhhhhh,,,,enakkkkkk...paaakkkkk" istriku mendesah.
"kalo enak kamu mau dong tiap hari diginiin dik" tanya pak usman dan disambut dengan anggukan istriku.
"aaahhhh....uuugghhhhhhhh...hmppppppppp" istriku menggigit bibir bawahnya.
"gak usah keras2 perek, ntar suami mu kebangun" kata pak zaki sambil mengejek.
tak lama kemudian pak usman pun tidak bisa menahan ejakulasi nya dan dia
menumpah kan seluruh sperma nya di dalam vagina istriku.
"seperti biasa zak, terserah lu mau apain udah, gw mau nonton" kata pak
usman yang memang selalu keluar duluan dan membiarkan pak zaki
menyelesaikan.
"gw bakalan bikin nih perek keluar depan lakinya" kata pak zaki sambil mengangkat tubuh istriku.
"aaaaaaaaaaaaaaaaagghhhhhhhhh" kulihat vagina istriku menyemburkan
cairan cukup banyak pertanda dia sudah orgasme ketika diangkat pak zaki.
"gila nih perek kayak air terjun keluar2 mulu, hahahhaa" ejek pak zaki kembali.
aku yang meilhat mereka berdiri langsung menuju kamar ku dan menutup
pintu pelan2, aku berbaring di kasur dan menutup tubuhku dengan selimut
sampai dada, lalu tanganku ku letakkan diatas mata. tak lama ku lihat
pintu kamarku terbuka dan istriku masuk dengan pak zaki sambil di
gendong dan batang penis masih menancap di lubang anus nya.
"pakkkkkhh,, mauuu...ngapaiiinnnhh,,,,jangaannhhh...ntarrrr..mm aasss...regaaaah...bngun" istriku memperingatkan pak zaki.
"sudah kamu nikmati saja dik, tadi kamu sendiri yg bilang kalo suamimu
tidurnya kayak kebo" kata pak zaki..kemudian pak zaki melepaskan
istriku.
"nungging di kasur" perintah pak zaki.
lalu istrikupun dengan perlahan naik ke kasur di sebelah kiri diriku dan
mulai menungging. aku bisa mengintip sekali2 karena mataku ku tutup
dengan tangan, dan meskipun aku berdebar2 tapi aku berusaha tenang
supaya mereka tidak curiga.
"pegang tangan mas mu" perintah pak zaki.
kemudian istriku memegang tangan ku sebelah kiri, ku rasakan tangannya
sudah basah dan panas mungkin karena keringatnya takut ketauan dan
keringat gelombang napsu. kemudian pak zaki mulai memasukkan penisnya ke
lubang vagina istriku.
"aagghhhhhh" istriku mendesah kecil menerima penis pak zaki.
"aaaghhhh,,..pakkkhh..enakkk"
"eaaahhh....truuuusshh....aahhhhh" istriku mendesah kecil takut membangunkan ku.
kemudian dengan serangan mendadak pak zaki pun menggenjot istriku dengan sangat kencang sehinnga membuat suara agak berisik.
"aggggghhhhhhhh" desah istriku sedikit keras dan tentu saja aku harus sedikit menggelinjang seperti akan bangun.
melihat reaksiku istriku langsung melepas tangan ku dan kepalang panik tapi
"aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh " istriku langsung orgasme di tengah2 kepanikan nya.
"hahahha, nikmat kan?" pak zaki tertawa melihat istriku yang kelojotan mengalami orgasme yang dahsyat.
"aaagghhhhhh...enak paaakkkkkk....lagiiiiii" pinta istriku.
"aaaaggghhhhhhhh,.....uuugghhhhhhh" istriku mulai meracau tidak jelas.
"plaaaakkk" pak zaki menampar kecil pantat istriku yang membuat dia kelojotan lagi.
"minta maaf sama suamimu kalo kamu suka aku entotin" perintah pak zaki di iringi tamparannya sekali lagi.
"maaaffffffiinnn..aaakuuuuu...mmasshhhh..akuuuu...
sukkaaahhh....dieenttooottt...pakkk...aahhhhh" belum selesai istriku
mengucapkan kata2 nya ia sudah dilanda orgasme lagi.
"hahahhahaa...perek emng gampang sekali orgasme nya" ejek pak zaki.
tapi tak lama berselang pak zaki pun sepertinya sudah tidak bisa menahan
diri lagi dan akhirnya dia pun keluar di vagina istriku.
"aaarggggggghhh. mantaapppp" racau pak zaki ketika dia keluar.
lalu pak zaki pun ambruk ke lantai dan istriku ambruk di sebelahku. tak
lama yang terdengar hanyalah suara nafas terengah2 dari mereka berdua.
betapa bodohnya aku sebagai suami membiarkan hal ini terjadi tepat di
depan ku. rasa birahi ku mengalahkan semua nya sehingga pada akhirnya
aku merasa sangat2 bodoh. rasa kesal, marah, cemburu, napsu bercampur2
jadi satu kesatuan. keinginan ku tak sejalan lagi dengan gerak tubuhku.
bgtu kesal rasanya aku malam itu tapi aku malah memilih diam dan
menikmatinya. kulihat tidak lama setelah itu pak zaki pun kembali ke
ruang tamu meninggalkan istriku kelehan di sampingku..aku yang jga sudah
lelah akhirnya terlelap tanpa mengetahui lagi apa kejadian yang terjadi
selanjut nya. itulah petaka yang kualami setelah semuanya berawal dari
kecelakaan biasa saja. kejadian ini kembali merubah sifat istriku ke
arah negatif lagi. terlebih dengan hadirnya pak zaki di rumah kami
tentunya banyak hal yang tak terduga terjadi, baik yang kulihat sendiri
maupun yang tidak ku ketahui, baik yang pernah terjadi ataupun cuma
dugaanku saja.
BERSAMBUNG..................
No comments:
Post a Comment