Sunday 26 June 2016

Asdos 1



cerita ini diambil dari nama tokoh cerita dewasa di internet yang gak ane tahu siapa penulisnya.
namun ane hanya meminjam tokoh wanita nya yang bernama ummu afra untuk dibuat cerita berbeda.
mohon maaf kalau penulisnya melihat ini dan ane harap penulis mengizinkan tokohnya ane buat untuk cerita ane.

Ummu Afra adalah seorang akhwat keturunan Padang, usianya 24 tahun, baru setahun menikah dengan Mahmud dan baru dikaruniai seorang anak. Nama aslinya Rizka Anggraeni, lulusan Universitas Negeri Jakarta jurusan Biologi. Orang tuanya adalah pengusaha kelapa sawit ternama di Pekanbaru, sehingga soal ekonomi, Ummu Afra tak pernah ada kekhawatiran.

Ia adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Adik-adiknya semua perempuan, dan yang paling kecil masih duduk di Madrasah Aliyah.

Ummu afra bertubuh tinggi 160 cm dan ia memiliki Payudara berukuran 36B yang tampak begitu menjulang dan terlihat jelas walau ia telah mengenakan jilbab lebar dan jubah panjang khas seorang ummahat aktivis. Badannya yang montok setelah melahirkan menambah kemolekan tubuhnya. Membuat para pria yang melihatnya bernafsu walaupun dirinya sudah ditutupi oleh jubah.

Ummu afra disela waktu luangnya dirumah ditawari oleh dosennya dahulu untuk menjadi asistennya. Ummu afra sebenarnya sebelum menikah dengan sang suami sudah menjadi dosen. Namun setelah ummu afra dinikahi suaminya dan tak lama kemudian ia hamil sehingga ia mengundurkan diri untuk menjadi asisten dosen.

Namun setelah setahun melahirkan anaknya. Kini tawaran itu datang kembali datang kepadanya. Awalnya ia sempat ragu menerima tawaran itu. Apalagi kini ia mengurusi anak yang baru berusia 11 bulan. Tapi karena sang suami mengizinkan dan ibu mertuanya tinggal bersama mereka jadi ummu afra menerima tawaran menjadi asisten dosen kembali. Jadwalnya juga hanya 3 kali seminggu sehingga ia bisa menyusui anaknya. Ditambah sang mertua yang juga merawat sang buah hati.
Ummu afra kini telah menjadi seorang asisten dosen. Ia ditawari oleh dosennya dulu untuk menjadi asistennya. Dosennya bernama endang. Wanita berumur 34 tahun itu juga termasuk ummahat yang cantik dan montok. Walaupun tidak seperti ummu afra yang memakai pakaian ala muslimah.

Bu endang lebih sering memakai rok panjang dan baju yang agak ketat sehingga membuat dirinya nampak seksi.

Mahasiswa laki-laki dikampus itu sering menjadikan bu endang sebagai bahan coli.

Mereka membayangkan kesintalan tubuh bu endang dengan khyalan masing-masing.

“Rizka bisa kan menggantikan saya jadi pembimbing.” Tanya bu endang.

“Bisa bu.” Jawab ummu afra.

“Ya itu ada 1 mahasiswa yang bimbingan sama saya. Saya serahkan ke kamu ya.” Kembali bu endang bicara.

“Ia bu.” jawab ummu afra sambil tersenyum.

Sekarang ummu afra sudah 2 minggu menjadi asisten dosen dan kini ia menerima mahasiswa bimbingannya yang bernama Frans. Frans ini adalah mahasiswa tingkat akhir atau lebih tepatnya adik kelas ummu afra dulu.

Namun kini frans yang belum tamat menjadi prioritas bu endang untuk diluluskan.

Makanya ia memberi ummu afra untuk membimbing frans. Frans adalah mahasiswa yang berasal dari ambon.

Dia bertubuh tinggi 175 cm dengan badan yang tegap dan muka yang sedikit sangar.

Frans sebenarnya dikenal sebagai penikmat wanita. Sudah banyak wanita yang ditidurinya baik secara normal maupun kasar. Dia beruntung bisa dibimbing bu endang dosen favoritnya.

Ia sebenarnya hendak menikmati dosennya itu namun bu endang memintanya untuk dibimbing oleh asistennya yang tak lain adalah ummu afra.

Akhirnya kini umu afra menerima frans dan robert mahasiswa yang akan dibimbingnya. Hari itu sabtu sore dikediaman ummu afra. 2 orang laki-laki dengan seorang wanita duduk didepan teras rumah.

Frans mengajak robert agar ummu afra mau membimbingnya.

Karena ummu afra tak mau berduaan dengan laki-laki yang bukan muhrimnya.

Ummu afra menyampaikan ini saat frans mau bimbingan dengan dirinya dikampus.

“Frans kalau mau kerumah bawa teman ya” bilang ummu afra.

“Ia mbak” jawab frans.

tibalah hari dimana frans dan robert dirumah ummu afra.

Tidak ada sesuatu yang mengganjal dari ummu afra kepada 2 mahasiswanya ini. Frans mengajak robert teman seangkatan ummu afra yang belum juga tamat tapi beda jurusan.

Robert dan frans tak ada niat untuk menikmati ummu afra. Karena rencana mereka adalah menikmati bu endang dosen yang seharusnya menjadi pembimbing frans.

Namun bu endang memberikan perintah kepada ummu afra untuk membimbing frans. Jadilah rencana mereka gagal total.

Ummu afra memberikan minuman teh kepada mereka berdua. Namun saat ummu afra memberikan minuman tubuhnya agak menungging dan jubahnya agak mencetak ukuran tubuh montoknya. Frans dan robrert yang melihat ummu afra sedikit kagum dan bernafsu.

Mereka baru menyadari betapa indahnya tubuh ummu afra.
Ummu afra tak menyadari bahwa tubuhnya menjadi perhatian 2 pria tersebut.

“Ini diminum dulu teh nya” sambil tersenyum ummu afra menawarkan.

“Ia mbak “ jawab frans.

Ummu afra kemudian masuk kedalam untuk menaruh tampah. Saat ummu afra berjalan kedalam frans dan robert lalu berbicara.

“Gila montok banget bro body nya.” Kata frans kepada robert.

“Yoi bro.”

“Gimana kalau kita hantam aja bro.”

“Lu yakin bro. Mau ngantam sekarang.” Tatap robert kepada frans.

“Ya sekaranglah. Itung2 ganti rencana kita buat bu endang.” Jawab frans senyum.

“Ia sih tapi kita pastiin dulu kalau gak ada yang datang kesini.” Robert mengingatkan.

“Oke ntar gue aja yang bicara sama dia dulu.”

“Sip bro. Gue kaget juga ternyata makin montok aja tubuhnya sekarang. Gak sabar gue pengen ngentotin dia.” Kata robert.

Ummu afra pun kembali ke teras dan melanjutkan bimbingannya kepada frans.

Disela-sela bimbingan itu mata robert tak henti-hentinya memandangi tubuh dan wajah ummu afra. Robert yang duduk berhadapan dengan ummu afra sementara frans disamping ummu afra dengan laptop didepan mereka.

Tanpa ummu afra sadari pandangan robert yang berusaha menelanjangi dirinya. Disaat sedang bimbingan itu frans sedikit bertanya pada ummu afra.

“Suami mbak pulang jam berpa?” tanya frans.

“suami saya sedang keluar kota.” Jawab ummu afra tanpa curiga.

“Jadi mbak berdua aja sekarang.” Tanya frans lagi.

“Sebenarnya mertua saya juga dirumah tapi kemarin cucunya sakit jadi dia disana sekarang untuk merawatnya.” Jawab ummu afra.

“Mbak gak ikut”

“Enggak soalnya anak saya masih belum bisa dibawa jalan jauh.” Kembali ummu afra menjawab.

“Oh gitu.” Sahut frans.

Lalu ummu afra kembali menerangkan kepada frans tentang skripsi yang harus dibuatnya. Sementara robert yang mendengar percakapan tersebut melirik frans dan mengedipkan matanya.

Frans mengerti maksud robert yang menandakan mereka melancarkan aksinya.

Saat frans memperhatikan ummu afra dan robert yang pura-pura sibuk dengan hp nya. Hujan beserta angin kencang melanda perumahan ummu afra. Sontak kertas-kertas frans beterbangan dan baju mereka mulai basah dengan sapuan angin dan air tersebut.

Ummu afra yang melihat keadaan itu lalu menyuruh robert dan frans masuk kerumahnya.
Ummu Afra yang melihat keadaan itu lalu menyuruh Robert dan Frans masuk kerumahnya.

“Ayo masuk dulu Frans dan siapa nama teman kamu?” tanya ummu Afra.

“Ia mbak. Oh ia ini Robert” sambil Frans memperkenalkan diri dan Robert menjulurkan tangannya untuk bersalaman.

Namun ummu Afra hanya menaruh kedua tangannya didada tanda bahwa ia tak mau menyentuh tangan lawan jenis yang bukan muhrimnya.

“Ayo masuk makin deras dan kencang anginnya.” Ajak ummu Afra sambil menunduk mengambil gelas dan teko di meja .

Saat itulah Frans dan Robert hanya terdiam dan melihat kemolekan tubuh ummu Afra ditambah air hujan yang sedikit membasahi jubah ummu Afra. Tapi pemandangan itu tak lama hanya beberapa detik saja.

Lalu ummu Afra kemudian jalan duluan dan diikuti Frans yang memegang laptop dan kertas bimbingannya. Sementara Robert hanya mengikuti Frans. Nampak tonjolan penis Robert. Padahal ummu Afra belum telanjang.

Kini Robert dan Frans sudah didalam rumah ummu Afra. Rumah yang berukuran sedang itu mempunyai 2 kamar, 1 kamar mandi dan ruang tengah yang juga menjadi ruang tamu dengan 1 buah tv berlayar sedang terlihat cukup nyaman.

Ummu Afra yang langsung menuju meja ruang tamu dan menaruh air dan teko kembali sedikit menungging di hadapan Frans dan Robert.

Ummu Afra seperttinya lupa dengan 2 pria yang bukan muhrimnya di belakangnya. Saat sudah siap meletakkan minuman ummu Afra menghadap ke Robert dan Frans dan menyuruh Frans untuk menutup pintu agar air hujan tidak masuk kerumah.

Frans dan Robert yang agak terkesima dengan ummu Afra lalu agak gagap menuruti ummu Afra menutupp pintu rumah.

“Duduk aja disini dulu ya kalian.” Tawar ummu Afra.

“Ia mbak. “ jawab Frans

“Ia Riz” jawab Robert hampir berbarengan.

Tiba-tiba saat mereka sudah duduk bertiga. Hp ummu Afra berdering. Ummu Afra pun lalu menuju hp nya yang diletakkan di dekat tv didepan sofa tempat mereka duduk.

“Halo” kata ummu Afra.

“Halo rizka. Sibuk tak” tanya seorang wanita di telpon.

“Enggak bu. Kenapa?” tanya ummu Afra kembali.

“Maaf ya Riz. Saya ingin kamu membuat presentasi untuk kuliah saya hari senin ini. Materinya udah saya kirim ke email kamu barusan.”
Jawab sang wanita.

“Ia bu nanti saya buatkan.” Kata ummu Afra.

Tapi saat ummu Afra mendengar suara di telepon itu. Terdengar olehnya seperti suara desahan tertahan dari bu endang. Seperti orang yang sedang dirangsang oleh laki-laki.

“Uhhhh....” tak sengaja bu endang mendesah.

“Ibu kenapa?” tanya ummu Afra penasaran.

“Gak apa-apa Riz ini anak saya lagi main sama saya.” Bu endang menjelaskan.

“Emang main apa bu?” tanya ummu Afra penasaran karena suara bu endang seperti orang yang sedang dirangsang.

“Ini lagi gelitikan perut saya.” Jawab bu endang sambil mendesah.

“Oh gitu.” Ummu Afra tak mau menanyakan lagi.

“Ia rizka. Aduh sayang ntar dulu. Ya udah ya riz saya titip sama kamu ya.” Bu endang berbicara.

“Ia bu. Nanti saya kerjakan.” Jawab ummu Afra.

Lalu hp ummu Afra dimatikan dan tak lama berselang anaknya menangis dan segera ummu Afra berlari menuju kamarnya.

Saat itu ummu Afra lalu menyusui anaknya . nampaklah sebuah payudara sebelah kanannya terbuka. Ummu Afra hanya mengangkat sedikit jubahnya untuk memudahkan sang bayi menerima asupan gizi asi nya.

Disaat yang hampir bersamaan dari telpon yang sudah dimatikan itu. Di sebuah kamar hotel tampak seorang ibu muda yang tak lain
adalah bu endang dosennya ummu Afra sedang di cumbui oleh seorang pria muda.

“Kamu ni kan udah 2 ronde. Masih mau nambah lagi?” tanya bu endang kepada sang pria yang mencumbunya dari belakang leher.

“Siapa yang gak mau minta nambah sama dosen tercantik ini.” Sang pria lalu mencumbu bibir manis itu.

Kini 2 anak manusia berbeda umur itu kembali melanjutkan permainan sex nya. Sang wanita bertubuh montok itu hanya berlapiskan
jilbab dan sang pria mulai menindihnya.

“Argghhhhh....”

Hanya desahan yang terdengar di kamar hotel itu. Perzinahan yang terjadi antara mahasiswa dan dosennya.

Di sofa Robert dan Frans berbicara sambil melirik kamar ummu Afra.

“Bro kita sikat langsung atau gimana sekarang?” tanya Robert.

“Gue punya ide bro.” Jawab Frans

“Apaan ide lo.” Tanya Robert penasaran.

“Kayaknya kan hujan ni makin deras kita minta dia buatin minum lagi. Saat dia buatin minum lo coba numpang ke toiletnya. Jadi gue ma dia berdua disini. Lalu lu kembali ke sofa ini dan kita pepet dia dari kanan dan kiri. Trus kita bawa dia ke kamar mertuanya. Gue gak mau di ganggu ma tangisan anaknya.” Frans menjelaskan.

“Boleh juga tuh. Tapi apa gak kelamaan. Pas dia kesini kita sikat aja.” Robert sangat bernafsu.

“Sabar bro. Gue pengen ide gue kali ini jalan. Gimana. Lagian juga kan sampai malam kita hantam dia nanti.” Frans menenangkan Robert.

“Oke gue ikut lo aja.” Robert menganggukan kepalanya.

Di dalam kamar ummu Afra masih menyusui buah hatinya. Dielusnya kepala bayi mungil itu dengan kesayangan.

Sambil menatap langit diluar kamar yang masih dibasahi oleh air yang turun dengan lebatnya. 15 menit sudah dia menemani buah hatinya yang kini sudah kembali terlelap. Di taruhnya sang buah hati di ranjang bayi.

Kini ummu Afra merapikan kembali jubah panjangnya dan melihat dicermin jilbab dan bajunya agar tidak menampakkan kemolekan tubuhnya. Namun karena tubuhnya kini bertambah montok lekuk tubuhnya masih terlihat samar namun menggoda.

Ummu Afra keluar dari kamar dan kembali menuju sofa yang di tempati Robert dan Frans yang akan menjalankan aksinya.
Belum sempat ummu Afra menuju sofa. Frans berdiri dan memberikan teko dan gelas kepada ummu Afra.

“Maaf mbak.bisa minta air lagi soalnya airnya habis. Maaf kalau merepotkan.” Senyum Frans.

“Oh ia. Boleh kok. Tunggu ya saya ambilin.” Sambil ummu aAfra mengambil teko dan gelas dari tangan Frans. Sedikit Frans menyentuh kulit tangan ummu Afra.

Baru ummu Afra berbalik menuju dapur. Tiba-tiba Robert bertanya “Rizka, gue boleh numpang ke kamar mandi.”
Ummu Afra melihat Roberts” itu disamping dapur kamar mandinya Bet” ummu Afra kembali berbicara.

“Oh ok Riz.” Jawab Robert.

Robert lalu berjalan duluan mendahului ummu Afra menuju dapur ke toilet.

Sementara Frans yang melihat ummu Afra berjalan menuju dapur melihat jelas cetakan pantatnya dibalik jubahnya.

Jakunnya turun naik dan tak sabar rasanya ingin menikmati tubuh sintal ummu Afra. Akhwat cantik bertubuh montok di usianya yang baru menginjak 24 tahun itu.

Tak lama ummu Afra hilang dari pandangan Frans. Lalu ia kembali duduk dan mengutak-atik kembali laptopnya.
Saat ummu Afra berada di dapur tak sengaja ia melihat Robert yang entah sengaja atau tidak.

Robert tidak menutup pintu kamar mandi.

Tampak oleh ummu Afra sebgaian tubuh Robert. Ditambah Robert yang saat itu sedang kencing memperlihatkan sebuah penis yang berukuran lumayan besar walau tidak dalam keadaan tegang.

Ummu Afra yang melihat itu lalu berpaling dan melanjutkan membuat teh di meja. Namun entah kenapa ia kembali melihat kamar mandi yang jaraknya lumyan jauh itu dari tempatnya membuat teh.

Dia sedikit penasaran bagaimana mungkin ada sebuah penis berukuran sama seperti ukuran penis suaminya saat sedang tegang.

Namun ummu Afra dapat mengendaikan dirinya dan ia kembali membawa minuman itu ke sofa depan tempat Frans duduk.

Ummu Afra melihat pintu kamar mandi tertutup.

“Syukurlah” gumam ummu Afra. Entah kenapa ia bergumam.

Didalam kamar mandi Robert mengeluarkan penisnya yang sudah sangat tegang. Apalagi ia tahu ummu Afra memandang penisnya walau sekilas.

Kini ummu Afra meletakkan minumannya di meja dan dia kembali sedikit menunduk walau Frans menikmati pemandangan itu dari samping.

Frans lalu menatap layar laptopnya agar ummu Afra tak curiga.

“Mbak ini saya hilangkan atau saya tambahkan di bab 4 ya” tanya Frans pura-pura.

"Yang mana” tanya ummu Afra lalu duduk disamping Frans.

Saat itu dia melihat dilaptop Frans agak menunduk karena tulisan di laptop Frans yang kecil itu. Ummu Afra lupa memakai kacamatanya.

Saat itu Frans yang sudah dekat dengan tubuh ummu Afra ingin sebenarnya dia peluk dan ia setubuhi langsung ummu Afra. Namun ia ingin melakukan persetubuhan ini dengan lembut.

“Di hilangkan aja gak apa kok” kata ummu Afra sambil kembali menegakkan badannya.

Frans melihat disampingnya dimana Robert sudah selesai dari kamar mandi. Ia menuju kearah ummu Afra dan Frans. Lalu Frans mengedipkan matanya kepada Robert. Yang berarti rencana akan segera dilaksanakan.

Ummu Afra masih memandangi laptop Frans dan tanpa tahu apa yang akan sebentar lagi terjadi pada dirinya.

Friday 24 June 2016

Bahtera Rumah Tanggaku 3



tttinnnn ttinnn!

“woy maju dong”

“sabar mas lagi macet ini”

Macet dan macet lagi. Kutengok jam tanganku waktu sudah menunjukan pukul 2 siang. Dari semenjak pagi aku meninggalkan rumahku, untung saja orang tua sinta datang saat pagi. Kedua orang mertuaku itu membawa nina ke rumah mereka. Rencananya aku ingin singgah kerumah mertuaku sekarang. Namun disinilah aku, lagi lagi terjebak dalam padatnya lalu lintas di kota ini. aku berencana untuk singgah sebentar ke mall atau kafe untuk sedikit menghilangkan rasa gerahku saat ini. lebih dari sejaman aku terjebak macet dan akhirnya bisa lolos juga dari debu dan asap polusi kendaraan yang memadati jalan.

“huuhh akhirnya” gumamku dalam hati, kupacu sepeda motor matic hasil kerjaku dulu menuju sebuah mall terdekat dari tempatku sekarang, tak berapa lama akupun sampai diparkiran. Memarkirkan motorku lalu segera masuk kedalam mall tersebut menuju sebuah kedai kopi dengan brand dan logo wanitanya yang sudah cukup terkenal di negara ini.

Setelah memanggil pelayan dan memesan kopi mocacinno hangat akupun menyenderkan tubuhku melepas penat setelah interview tadi dan merasakan sejuknya AC di kafe ini sambil memejamkan mataku. Baru sebentar aku memejamkan mata aku merasakan ada yang menepuk pundakku. Akupun segera menoleh.

“ngapain lo tiduran disini hahah” kata seorang pria bertubuh tinggi dan atletis serta wajahnya lebih tampan dariku dengan tahi lalat dibawah matanya.

“eh elo cel kirain siapa ngapain lo” kataku sambil berdiri dan menjabat tangannya.

“gue nyari ikan disini, ya minum kopilah sekalian nungguin pacar gue tadi katanya ke salon ya udah gue tinggal aja lo taukan kalo cewek kalo nyalon lama bener” kata marcel

Marcel adalah temanku sejak sd hingga masuk smk yang sama. Namun karena hobb dan passionnya bukan dikimia seperti yang kugeluti di sekolahku. Ia kemudian memutuskan pindah dan masuk ke sma lalu melanjutkan kuliahnya sejak saat itu kami putus kontak.

“gimana sekarang loe kerja apa masih kuliah?”, tanyaku pada marcel

“enak aja masih kuliah, gue udah kerja di salah satu statiun tv bagian broadcasting, ngedit ngedit VT gitu deh” jawabnya

“VT apaan cel” , tanyaku lagi

“vT Itu semacam video teaser. Kayak berita nih setelah si pembawa acara bacain berita nah gue bagian nampilin videonya”.

“hooo” kataku membentuk huruf O bulat

“btw lo gimana kesibukan lo apa” tanya marcel padaku.

“ya gini gini aja cel, nyari kerjaan jaga anak, jaga istri.”.

“bentar bentar lo udah nikah punya istri ama anak?” tanya marcel tak percaya. “sialan kok lo nggak ngundang gue “

“gimana mau ngundang lo nomer hape lo nggak aktif. Gue datanging rumah lo ternyata lo udah pindah” kataku

“oh iya ya sorry kebetulan bokap dimutasi kerja di luar kota makanya ya sekalian aja pindah”

Tak berapa lama pelayan membawakan pesanan kopiku. Aku dan marcel saling duduk berhadapan. Ia kemudian memesan kopi setelah itu kami melanjutkan perbinvcangan membahas masa masa smp dan smk kami.

“eh kapan kapan gue kerumah lo yah, gue penasaran seperti apa cewek yang jadi nyonya dimas hahah”

“iye mampir aja, asal jangan ngerusuh ye”

“ye emang gue mau tawuran disana, gue nggak kayak elo yang dari dulu doyan kelahi” kata marcel mengingatkan kebiasaanku dulu. Memang semenjak aku kecil aku kadang sulit menahan emosi dan sering berkelahi dengan teman teman sd hingga aku smk aku paling sering menjadi bagian terdepan saat tawuran, tapi itu dulu masa masa kelamku.

“eh ngomong ngomong pas gue tadi disalon gue ngeliat cewek beh cantik bener mirip artis siapa gitu mana pake pakaian kantor lagi. Pas selesai kampret dia ternyata udah punya suami padahal baru gue mau godain. Karna pas gue keluar gue liat dia gitu jalan ama cowok ya mungkin 2 sampai 3 tahunan lebih tua trus gue liat tuh cowok sambil jalan ngeremes pantat sexynya tuh cewek. Sialan bener dah” kata marcel bercerita panjang lebar.

“hahaha dari dulu ye lu nggak berubah cewek mulu”

“ye daripada elo pasif, pas smp aja banyak senior yang nembak tapi lo tolak alasannya konyol lagi takut pacaran lagi karena takut diselingkuhin. Pas kayak waktu lo diselingkuhin si siapa tuh istrinya ahmad sekarang, oh si dina.”

“hahah dulu tapikan gue udah punya bini sekarang” kataku membantah ejekannya

“ye gimana kalo bini lo selingkuh”

“sinta nggak mungkin selingkuh gue percaya ama dia” kataku sambil berusaha tersenyum, aku sebenarnya tersinggung dengan kata katanya namun aku harus bisa belajar bagaimana mengatur emosiku.

“hahah eh udah dulu ye mana sini pin lo, gue invite, nanti kirimin gue alamat lo”
Setelah saling bertukar pin aku pun kemudian juga memutuskan pulang. Setelah sampai di parkiran akupun mulai menjalankan motorku. Saat melewati gerbang keluar mall aku berpapasan dengan sebuah mobil sekilas kulihat di jendela kirinya seperti sinta yang tengah duduk di bagian kursi penumpang. Aku yang penasaran mencoba mengikuti mobil itu namun disaat sudah hampir dekat hampir saja aku menabrak seotang pengendara motor yang ingin memotong arah tanpa menyalakan lampu sein. Hingga kemudian mobil itupun jauh dari jangkauanku dan menghilang. Kutepis pikiran negatifku, lalu akupun menuju rumah orang tua sinta.
Sesampainya disana akupun segera mengetuk pintu rumah. Tak berapa lama ibunya sinta membukakan pintu sambil menggendong nina.

“eh udah beres interviewnya nak” kata ibunya sinta padaku

“iya bu udah, lumayan sulit sih pertanyaannya tapi kujawab semampuku aja”.

“ya sudah ayo masuk nanti ibu buatin teh” kata ibunya sinta

Akupun segera masuk kedalam rumah dan duduk diruang tamu. Sambil menunggu kucoba menelfon sinta namun beberapa kali panggilan telfonku tak dijawabnya. Bahkan terakhir ia menolak panggilan telfonku. Mungkin ia sedang sibuk pikirku.

Tak berapa lama ibunya sinta pun datang, ia kemudian duduk di sofa panjang . kuperhatikan nina yang sedang menyedot susu formula yang ada dalam botol susunya sesekali nina memandangiku yang kubalas dengan tersenyum padanya.

“gimana dim, kapan nih nina punya adik” tanya ibunya sinta

“hahaha belum tau bu, dimas dan sinta udah usaha” kataku.

Selanjutnya aku dan ibunya sinta berbincang mengenai nina, apakah ia tadi rewel atau tidak, apakah ibu kerepotan dan sebagainya.
Tak berapa lama sedang asik mengobrol dering handphoneku berbunyi kulihat sinta menelfonku, setelah meminta ijin pada ibunya sinta kujawab telfon itu.
sinta
halo saying
dimas
ya, halo ada apa sayang kok tadi ditelfon nggak dijawab?
sinta
ahhss uuh, anu sayang tadi lagi meeting
dimas
loh kenapa kamu sayang kok kayak kesakitan?
sinta
nnggh nggak apa sayang, ini tadi temen numpahin teh manis, jadinya banyak semut merah trus ngegigit tangan uhh ku, oh iya ssayang, aku sekalian pamit yah 3 hari ini ada meeting nemenin bos sama relasinya, kamu nginepnya di rumah orang tuaku aja yah sayang. Kasian kamu kalo sendirian di rumah.
dimas
ya udah sayang aku nginep disini aja kamu hati hati yah, love u
Tak dibalas pesanku oleh sinta karna ia buru buru mematikan handphonenya, aku sebenarnya penasaran karna di belakang sinta seperti terdengar suara orang tertawa terbahak bahak, juga aku mendengar desahan wanita. Belum lagi kudengar suara sinta agak berbeda dia seperti menahan sesuatu.

Aku kemudian meminta ibunya sinta untuk mengijinkanku menginap tiga hari dirumahnya. Kemudian aku menuju kamar yang biasa sinta gunakan dulu untuk sejenak beristirahat dan akupun terlelap dalam tidur.
***


Entah berapa lama ku tertidur kutengok ke luar jendela hari sudah gelap, kutengok arlojiku sudah menunjukkan pukul 7 malam. Aku kemudian keluar dari kamar kulihat ayah dan ibu sinta tengah asik saling bercengkrama mengobrol sambil menonton tv. Aku erharap hingga tua nanti begitupun aku dan sinta nantinya saling menyayangi hingga akhir.

“eh udah bangun nak dimas, kamu makan dulu gih ibu udah masak tadi.”kata ayah sinta yang menoleh kebelakang melihatku.

“iya pah, papah ama mamah udah makan?’” kataku yang kini sudah berada di samping mereka berdiri di dekat sofa.

“udah kok nak, ayo makan dulu”. Kata ibu sinta

Akupun melangkahkan kaki menuju dapur dan makan disana. Setelah makan aku berpamitan untuk sejenak mengambil baju bajuku dirumah dan juga handuk. Sekalian mandi disana. Setelah menengok nina yang sedang tertidur. Akupun memacu motorku menuju rumah.
Setelah setengah jam aku sampai di gang yang menuju rumahku. Sesaat sebelum sampai kulihat mobil yang biasanya mengantarkan sinta bergerak menjauhi rumahku dan bergerak searah dengan arah tujuanku dan menjauhiku.” Apa sinta baru mengambil bajunya. Kenapa lama sekali dia pulangnya” gumamku dalam hati

Akupun sampai kehalaman rumah mengambil kunci rumah yang biasanya ditaruh di dalam pot. Lalu masuk kedalam rumah dan menuju kamarku. Hmm seingatku seprei ini bukan yang tadi pagi kok diganti yah. Mungkin sinta sebelum pergi sempat membersihkan rumah.
Setelah membuka baju aku pun menaruh baju kotor itu diatas tempat tidur itu lalu beranjak menuju kamar mandi setelah mandi akupun kemudian memakai bajuku kembali. Tunggu dulu ada sedikit noda noda seperti bercak di sekitar karpet kuperhatikan cairannya sedikit kental . aku berpikir mungkin lotion sinta yang tercecer.
Aku kemudian segera memakai baju.

Setelah rapi aku kemudian mengunci rumah dan berniat menitipkan kunci rumahku pada indah agar lebih aman. Aku kemudian menjalankan motorku menuju rumah indah. Sesampainya aku di depan pintu rumahnya, belum sempet kuketuk pintunya terdengar suara pertengkaran mereka.

“sebenarnya salah aku apa sih mas, aku sudah menerima kekurangan kamu dan belajar nyenengin kamu, tapi kamu selalu saja kayak gini”.

“salah lo?, kenapa lo selalu ngebandingin gue sama tuh pengangguran dimas hah”

“bukannya ngebandingin mas, aku tuh Cuma maunya dihargain disayangin, aku iri ama mbak sinta, kelihatan banget kalo mas dimas sayang banget ama dia. Tiap pergi kerja pasti mas dimas nganter istrinya kedepan rumah, nyium keningnya. Diperlakuin lembut, aku hanya ingin itu.”

“ya udah lo kawin aja sana sama dimas”.

“bukan itu maksudku mas tap..”

“ahh sudahlah gue cape, mau tidur” terdengar kemudian suara pintu yang dibanting. Aku kemudian mengetuk pintu tak lama kemudian dan memanggil indah.

tok tok tok, assalamualaikum indah”

Tak berapa lama indah membukakan pintu, matanya sedikit sembab mungkin ia menangis tadi.

“walaikumsalam bang, ada apa?”

“gini dik, abang mau nginep di rumah mertua abang, nitip kunci rumah yah”


“loh kenapa bang perasaan mbak sinta tadi pulang sekitar jam 4 sore”. Pernyataan indah membuatku terkejut, apakah sinta selama itu membersihkan rumah dari sore hingga sebelum aku datang, namun mungkin sekalian dia mengurus pakaian yang ia bawa.

“hmm tadi dia pergi lagi bareng bosnya mau keluar kota katanya. Nih yah nitip kunci rumah”.

“iya udah, hati hati bang”.

Setelah berpamitan akupun memacu kendaraanku kembali menuju rumah mertuaku. Akhir akhir ini entah kenapa firasatku selalu buruk jika memikirkan sinta. Kucoba menepis semua itu mengingat kembali bahtera rumah tangga kita selama 3 tahun ditambah hadirnya anakku nina. Sinta nggak mungkin macam macam. Iya sinta istriku yang setia.

Tuesday 21 June 2016

bAHTERA RUMAH TANGGAKU 2

“hoaammm” aku menguap akibat rasa kantuk dan bosan. Hari ini adalah hari minggu tepat 4 hari setelah peristiwa “mobil mogok” itu. Aku tengah duduk merokok diteras di siang hari yang cukup panas ini, sementara istriku didalam tengah menidurkan anakku nina. Tak berapa lama sebuah becak melintas membawa seorang wanita cantik berjilbab dan berhenti tepat di samping rumahku. Ternyata indah baru saja dari pasar, nampak cukup banyak belanjaan yang diturunkan oleh tukang becak itu dari atas becaknya dan menaruhnya tepat di depan gerbang rumah itu dimana indah tengah berdiri setelah turun dari becak itu. Situkang becak nampaknya buru buru karena ia menurunkan belanjaan itu begitu saja dan pergi setelah indah memberikannya sejumlah uang untuk ongkos becaknya. Karena iba akupun segera mendatangi indah dengan berjalan menuju luar rumahku dan menuju rumah indah.

“sini abang bantu dek”,kataku pada indah sambil berusaha mengangkat sebuah karung berisi beras.

“udah bang nggak usah ada mas andi kok didalem indah bangunin aja dia buat bantuin ngangkat ini semua” kata indah padaku sambil berusaha menahanku.

“udah nggak apa kasian si andi juga palingan molor kan?,udah sini saya bantuin”, kataku yang sudah memikul karung beras yang cukup berat itu dibahuku, sementara indah membawa sebuah kantong plastik besar dan juga satu krak telor dan juga beberapa plastik kecil berisi ikan dan sayuran.

“aduh jadi ngerepotin gini bang”, kata indah saat kami sudah berada di dapur rumahnya.

“hehe nggak apa dik, itung itung bantu tetangga” kataku yang kemudian duduk di kursi meja makan di rumahnya yang sama sederhananya dengan rumahku.

“ya udah bentar yah bang, indah bikin kopi”, kata indah padaku. ingin ku menahannya namun ia sudah terlanjur menyendoki kopi yang tersimpan di dalam toples. Setelah membuatkanku kopi, ia kemudian membereskan belanjaanya dan dimasukkan kedalam lemari. Rupanya isi kantong belanjaan itu ialah beberapa macam bahan bahan untuk membuat kue. Ia juga memasukkan ikan dan sayuran tadi kedalam kulkas. Setelah itu ia membasuh tangannya, membuat teh lalu duduk di kursi yang berseberangan dengan tempatku duduk sambil meminum tehnya.

Indah seorang wanita berusia 23 tahun adalah istri andi, mereka sudah bertetangga denganku sejak 2 tahun yang lalu sejak mereka menikah, wanita dengan wajah khas keturunan arab ini begitu cantik hidungnya mancung, berbibir sensual dan beralis tebal.

Jujur saat pertama kali melihatnya akupun sampai terpana karna keelokan parasnya ini. Sikapnya begitu ramah dan santun, juga dengan dirinya yang selalu berbusana muslimah begitu menarik perhatianku. Aku tak tahu bagaimana lekuk tubuhnya karna cara berpakaiannya itu.

“kak sinta adakan bang”, kata indah yang mengaggetkan ku yang sedang menatap wajahnya.

“uhuk, uhuk” ada kok dek” kataku sambil terbatuk batuk

“eh abang kenapa, pelan pelan aja minumnya” kata indah sambil tersenyum, sungguh cantik

“hehhe nggak apa kok dek, oh iya kok banyak amat belanjaannya”.

“oh hihi. Itu sebenarnya indah pengen buatin kue ke suami soalnya hari ini mas andi ulang tahun, mumpung hari ini hari minggu dan mas andi lagi libur, indah pengen ngerayain berdua, nggak salahkan bang indah nyenengin suami”.

“ya nggak dong malah bagus”, kataku.
Tak lama kemudian andi suami indah datang dan segera mencuci wajahnya di wastafel dan menyeruput teh milik indah. Lalu duduk di samping indah dan merangkulnya

“udah lama lu dim” kata andi padaku. dapat kulihat tatapan mata andi sangat sinis padaku. mungkin karena cemburu aku berbincang dengan istrinya

“hehe nggak sih, ini juga baru mau pamit. Indah makasih yah kopinya” kataku

“loh kemana bang”.

“ini mau kerumah dulu tidur siang haha” kataku sambil berlalu

Samar samar kudengar suami indah menanyakan tentang diriku. Aku habis melalukan apa dirumahnya. Indah menjawab kalo aku membantunya namun tak di percayai andi, andi juga menanyakan buat apa dia beli bahan kue segala, dijawab oleh indah untuk merayakan ulang tahun andi, namun sambil berkata dengan nada sinis andi mengatakan tak usah karna dia bukan anak kecil lagi. Percekcokan mereka masih terdengar hingga aku berada di ruag tamu dan kemudian memutuskan pulang.

Aku terkadang merasa kasihan dengan indah karna perlakuan suaminya namun apalah dayaku. Aku juga seorang lelaki yang sudah beristri dan tak mungkin mencampuri urusan rumah tangga orang lain kecuali jika andi sudah berbuat keterlaluan.

Setelah sampai di dalam rumah kulihat istriku yang hanya memakai tanktop dan hotpants putih tengah asik menonton acara infotaiment. Akupun kemudian duduk disampingnya. Ia hanya sekejap memandangiku kemudian menonton tv kembali

”tok tok tok! terdengar suara ketukan pintu. Akupun lalu bergegas keluar dan membukakan pintu ternyata pak hendra datang dengan memakai pakaian santai bersama pak karto datang kerumah kami. Kulihat pak hendra membawa tas berukuran kecil yang terselempang di badannya.

“eh pak hendra silahkan masuk pak, sin sinta ada pak hendra nih.” Panggilku pada sinta

“ayo pak silahkan masuk, mari pak karto”.

“iya pak dimas, oh iya kamar kecilnya dimana yah?” kata pak hendra padaku

“masuk aja kedalam pak didalam ada sinta kok”. Kataku lagi
Pak hendra kemudian masuk ke dalam rumah. Sementara aku dan pak karto duduk di sofa di ruang tamu. Pak karto sedikit canggung bertemu denganku. Mungkin karena peristiwa 4 hari yang lalu.

“dari mana nih pak”, tanyaku membuka pembicaraan

“dari nemenin bapak hendra ketemu temen temennya pak dimas” kata pak karto

Cukup lama aku dan pak karto berbincang membahas masalah lapangan pekerjaan ataupun politik di negeri ini. aku baru menyadari kalo istriku belum datang begitu juga pak hendra. Baru saja aku ingin berpamitan memanggil istriku namun pak hendra dan istriku sudah bergabung bersama kami. Istriku berganti pakaian dengan memakai sebuah kaos pink bermotif hello kitty yang cukup longgar. Ia berjalan sambil membawa nampan yang berisi tiga cangkir kopi dan menyuguhkannya ke pak karto. Kulihat pak karto mencuri curi pandang ke dalam kerah leher baju istriku berusaha melihat dadanya karna posisi istriku yang membungkuk setelah itu sinta duduk di sampingku sementara pak hendra duduk disamping pak karto. Kulihat dibagian selangakangan celana pak karto ada noda basah, dan juga resletingnya belum tertutup sempurna.

“maaf pak sekalian buang air besar tadi” kata pak hendra

“tenang aja pak santai diminum kopinya pak” kataku sambil menawarkan mereka minum

Setelah meminum kopi kami kemudian berbincang, istriku sesekali menyandarkan tubuhnya padaku namun ada bau aneh yang tercium disekitar lehernya, samar samar aku mencium bau amis seperti bau cairan sperma laki laki. Tak berapa lama aku merasa rasa kantuk yang besar mendatangiku. Berulang kali aku menguap menahan rasa kantukku.

“wah sepertinya pak dimas mengantuk, kami kalo gitu permisi dulu pak”, kata pak hendra padaku sambil berpamitan. Aku yang tak bisa menahan kantuk kemudian menyuruh sinta untuk mengantarkan mereka. Sementara aku kemudian menuju kamarku dan langsung tertidur

“ougghh sshh aahhhh”

“uhh nikmat sayang terus goyang”

“uhh ahh ahh kontol gede enak ah ahhh sshh”

Aku samar samar mendengar suara erangan dan desahan disampingku namun aku tak bisa membuka mataku. Badanku terasa sangat lemas dan juga rasa kantuk begitu besar begitu menggangguku. Namun aku penasaran apa yang sebenarnya terjadi. Kupasang telingaku baik baik

“plok plok plok” suara seperti orang menepuk tangan begitu jelas di samping kananku. Kasur ini pun terasa bergoyang goyang seperti ada gempa. Ada apa dengan tubuhku aku sama sekali tak bisa bergerak. Kudengar pula suara tangisan anakku nina

“sluurpp slurrp , ayo terus cantik sepong kontol itu”

“uh nikmat jilat juga lidahnya sayang ya begitu”

“ahh ahh sshh uhh terus sodok yang kencang aduhh bool kuu ahh pakk keluarr” suara erangan wanita disampingku begitu nyaring

“hhaha yang dientot bool, malah keluar di memek dasar” samar samar suara laki laki terdengar

“masih mau lagi kan adek yang sexy” kata seorang pria lagi

“hosh hosh mau aku mau, pengen dientot kontol gede kalian”

“ya udah cepet sini naik diatasku” kata seorang pria dengan napas berat kali ini aku mendengar suaranya begitu lantang di sampingku yang tengah terlentang tertidur

“bangsat ada apa ini kenapa dengan diriku”, aku mengutuk diriku sendiri yang tak mampu bergerak

“uuuhhhhhh oughh” suara wanita yang mendapat kenikmatan terdengar

“ahhh nikmat memek kamu enak banget ayo goyang sayang”

“uhh uhh sshh aahh kontol bapak nikmat ahh sshh “

“Ya terus goyang bikin toket kamu yang indah ini ikutan goyang”

“aggghh uuhh , mana pak kontolnya satu lagi”

“ini sayang uuhhh nikmat banget seponganmu sayang”

cep clep plok plok ghlock gholok” hanya itu yang terdengar. Ada apa ini kenapa aku, apa ini hanya mimpi tapi terasa sangat nyata bagiku. Percakapan mesum mereka suara desahan dan erangan wanita itu juga suara lelaki yang mendengus bagai kuda terdengar begitu nyata. Apa mungkin istriku, tapi dengan siapa. Aku bertanya tanya dalam hati

“uhh sudah sayang bapak masukin di bool mu yah sayang”

“plop, ah iya pak masukin aja cepet cepet”, kata siwanita begitu tak sabar

“siap siap neng satu dua ti..”

“agghhhhhh”, lengkingan suara wanita itu mengalahkan suara tangis anakku

“uhh nikmat sekali boolmu sayang”

“ iya pak ayo pak tusuk kedua luubangg kuuh uuhh ouggh”
Aku hanya bisa meremas remas seprei, mencoba bergerak namun tak bisa. Goyangan dikasur ini begitu keras hingga ranjang kami menderit derit. Si wanita tak lagi mendesah tpi mengerang penuh kenikmatan. Suara tumbukan alat kelamin begitu lantang terdengar

“wow sempit banget sayang, bapak kocok yah”

“uhh ahhh “ suara desahan wanita itu terdengar lirih

“muach muach slurrpp sluurp”

“ahh toketku diapain pak uhh jangan digigit” desah wanita itu

“hehhe habisnya bapak gemes sih toket kamu kenyal, apalagi nih putingnya”

“haha uhhh oouugghh sshh ya sudah nikmatin toketku pak nih nih”

Desahan dan erangan kemudian terdengar lagi sesekali terdengar suara orang menampar kulit seseorang. Anakku tak berhenti menangis karna ulah berisik mereka. Tak lama kemudian ranjang bergoyang goyang kembali kali ini begitu keras lebih keras dari yang tadi akupun sampai terlonjak lonjak karenanya. Siapa kedua pria ini apakah ini benar benar mimpi aku bingung aku dengan sekuat tenaga berusaha bergerak dan membuka mata namun tak bisa. Hanya membuatku lemas dan lemas. Tiba tiba saja terdengar erangan dari wanita itu

“ahhh pak pak mau keluarr ahh sshhh”

“ahh sama bapak juga barengan yah neng” kata si pria dengan nafas berat

“uggh ahhhh paakkk kellluaarrrr aahhh ennnakkk” teriak wanita itu yang sekarang benar benar kukenali kalau itu suara sinta

“ahhhh terima benihku lonte uhhhh” suara pria disampingku yang merasakan begitu nikmat

Aku masih mendengar adanya tumbukan seperti orang menepuk tangan. Namun terdengar semakin cepat dan cepat hingga terdengar suara dengusan pria itu, juga terdengar suara tepukan yang keras dan berulang kali dengan ritme yang agak lambat. Seiring dengan itu Aku yang benar benar lemas kemudian tertidur kembali karna kelelahan berusaha bergerak.

Aku terbangun tepat tengah malam. Lampu di kamar tidurku mati kulihat bayangan istriku yang tengah tertidur disampingku. Aku kemudian menyalakan lampu tidur dan bangkit menuju dapur lalu makan akibat kelaparan. Baru kali ini aku tertidur cukup lama. Aku masih memikirkan peristiwa tadi apakah itu hanya mimpi namun begitu nyata. Apakah istriku selingkuh namun aku menepis kemungkinan itu tidak mungkin istriku selingkuh. Ini pasti mimpi yah hanya mimpi. Setelah makan kemudian aku kembali masuk ke kamar dan menengok anakku nina yang pulas tertidur sambil menghisap dotnya. Aku kemudian naik kembali ke ranjang dan berusaha tidur karna besok aku harus pergi ke sebuah perusahaan untuk interview kerja. Besok nina akan dijaga oleh kakek nenek dari pihak istriku karna aku satu satunya keluargaku yang tinggal dikota ini sementara Seluruh keluargaku berada di luar kota. Ayah dan ibuku sudah meninggal saat aku bekerja selama 2 tahun. Kematian mereka hampir bersamaan. Sementara aku tak punya saudara karna aku anak tunggal.

Kuputuskan memejamkan mata namun sebelum aku mematikan lampu tidur aku memperhatikan sebuah kejanggalan, ya kejanggalan itu adalah seprei yang kupakai saat ini berubah. Ingin kubangunkan sinta namun ia tampak nyenyak tidurnya. Kuurungkan niatku dan berpikir positif kalo mungkin ini hanya perasaanku saja. Aku kemudian tertidur sambil menunggu esok hari dan menganggap seluruh kejadian ini hanya mimpi

Bahtera Rumah Tanggaku 1


“Sinta bangun sayang” kataku sambil mengelus pipi wanita yang telah mengisi hidupku selama 4 tahun ini. Ia tengah terlelap sambil memeluk tubuhku. Namaku Dimas, seorang pria berumur 28 berwajah biasa saja dengan fisik biasa saja, namun tinggiku sedikit diatas rata rata dengan tinggi badan 1,83 M. Sedang wanita yang sedang menggeliat akibat elusan tanganku pada pipinya adalah sinta seorang wanita cantik dengan tubuh sexy berkulit putih berumur 27 tahun ini adalah istriku.
Parasnya yang cantik selalu menjadi pemandangan awal aku mengisi hari hariku. Aku begitu beruntung mendapatkan istri seperti dia yang mau menerima aku yang bisa dibilang bukanlah lelaki tampan, apa lagi kaya karna aku hanyalah lulusan smk dibidang analis kimia dan sempat bekerja di perusahaan yang bergerak dibidang batubara namun 3 tahun lalu akibat krisis banyak karyawan itu yang dipecat akibat tambang perusahaan itu yang terpaksa ditutup. Membuatku menjadi pengangguran hingga sekarang. Padahal selama aku mengabdi selama 4 tahun sejak aku lulus smk disana, aku telah menjadi seorang supervisor lab namun dengan jabatan yang kupegang akupun tak luput dari pemecatan.

Selama 3 tahun ini sinta bekerja menjadi sekretaris di sebuah perusahaan dan hasil jerih payahnya menjadi sumber kehidupan kami. Terkadang aku malu pada istriku karna aku yang hanya bisa tinggal dirumah akibat belum ada satu perusahaan pun yang menerima lamaran kerjaku. Mengasuh anak kami yang berumur 2 tahun yang saat ini tengah terlelap di ranjang khususnya terletak disamping tempat tidurku. Dan mengerjakan pekerjaan rumah lainnya.

“jam berapa sayang” kata sinta dengan suara parau sambil memandangku sayu

“udah jam 6 sayang bangun gih, keburu jemputan kantor datang kamukan lama mandinya haha” candaku sambil menowel hidung mancungnya

“hihi lama mandikan biar bersih sayang” balasnya sambil tangannya mengelusi pipiku sambil tertawa kecil. “maaf yah sayang semalem aku kecapean jadi nggak bisa menuhin janji buat ngelayanin kamu” sambungnya lagi

“nggak apa kok sayang udah mandi sana”perintahku pada sinta

“kasi aku waktu 20 menit” kata sinta, membuatku sedikit bingung

“maksudnya sayang?” tanyaku
Sinta tak menjawab ia bangkit dan kemudian mencium bibirku. Tangannya memeluk kepalaku sambil jari jarimya bermain dirambutku

“hweh awasw twelat nwantwi muach muach’” kataku disaat kami berciuman ingin ku melepaskan diri. Namun sinta menahan kepalaku

Dengan perlahan sinta menidurkan tubuhku yang tengah duduk setengah berbaring di ranjang. Ia kemudian menaiki tubuhku dan menindihnya, mulutnya kini asik menciumi dan menjilati leherku membuatku menggelinjang geli. Ia lalu bangkit menduduki selangkanganku. Membuka gaun tidur transparannya dengan menariknya keatas. Saat tangannya ia angkat keatas terpampanglah ketiak mulusnya. Dengan tersenyum nakal ia menggodaku dengan meremas payudara bercup 34 bnya.

Ia ternyata tidur hanya memakai celana dalam dibalik gaun tidurnya. Tangannya lalu mengelus pelan dadaku yang sedikit kurus terus naik keleherku. Ia lalu menurunkan tubuhnya menjilati putingku. Sinta memang selalu lebih dominan saat kami bercinta. Inipun kuketahui saat malam pertama kami. Ia adalah type wanita yang sangat agresif dan liar saat berhubungan badan.

Aku kemudian membalikan badan membuatnya terjatuh di sisi kananku, giliranku kini yang menindih tubuhnya. Kedua bukit kembarnya mulai kukerjai. Sebelah kanan kuremas sedangkan yang sebelah kanan aku isap. Karna sinta kini telah berhasil membangkitkan nafsuku

“sshh ahh,uuhh”, sinta mendesis menahan nikmat yang kuberikan pada payudaranya

Tanganku kemudian mengelusi perutnya lalu turun menuju sela sela pahanya, tepat di depan mulut miss v nya yang masih tertutupi celana dalam merah . dapat kurasakan celana dalamnya mulai sedikit basah akibat vagina sinta yang mulai lembab.

Kumasukkan tanganku kedalam celana dalamnya dan mulai mengelusi vaginanya mengikuti garis bibir kemaluannya.

“aghh ahh” desah sinta saat jari tengahku mulai kucolokkan masuk kedalam vaginanya, mengorek ngorek dan mengocoknya dengan perlahan, tangan sinta tak tinggal diam masuk kedalam balik celana kolorku, berusaha menggapai penisku yang berukuran standar 14 cm yang sudah mulai ereksi sejak bangun tidur tadi.

Aku kemudian menarik turun celana dalamnya berusaha melepaskan pembungkus liang senggama istriku itu, genggaman tangan sinta pada batang penisku terlepas karna aku bergerak turun menjauhi jangkauan tangannya sambil menarik celana dalamnya
Setelah terlepas akupun mulai membuka lebar kedua kaki sinta dan duduk diantara 2 kakinya, ia mengangkang membentuk huruf M, aku kemudian menundukkan kepalaku dan mulai menjilati vagina istriku

“ahh jilat sayang , terus iyahh ituuhh itilnya juga uuhh” erang sinta saat lidahku secara liar mulai menjilati kemaluannya hingga ke klitorisnya yang mulai membengkak dan membesar. Tangan sinta ,meremas remas rambutku pahanya mulai bergerak mencoba menjepit kepalaku. Tak lama kemudian kurasakan cairan vagina sinta makin banyak merembes keluar, pahanya menjepit kepalaku dan pinggulnya terangkat keatas. Nampaknya sinta sudah mendapatkan klimaksnya.

Setelah pahanya tak lagi menjepit kepalaku. Aku menarik diri sambil berusaha mencari udara segar, akibat kesusahan bernapas tadi. Sinta memandangiku dan memberikanku isyarat untuk berbaring disampingnya. Ia lalu bangkit dan menarik celana kolorku dengan sekali hentakan. Penisku langsung mengacung tepat dibawah wajahnya. Ia kemudian menggenggamnya dan mulai mengocok secara perlahan membuatku sedikit menggelinjang

Sinta lalu memasukkan penisku kedalam mulutnya, menjilati kepala tongkolku. Harus kuakui sinta sangat lihai dalam mengoral penisku, terkadang ia melahapnya hingga mentok, terkadang hanya menjilati kepalanya sambil mengocok batangnya. Hanya sebentar dia mempermainkan penisku dengan tangan dan lidahnya. Ia lalu setengah berdiri bertumpu pada lututnya mengangkangi tubuhku. Ia menggenggam penisku, mengarahkannya ke liang senggamanya.

“blessh” akhirnya kemaluan kami menyatu. Sinta secara perlahan mulai menaik turunkan badannya diatas selangkanganku. Kepalanya mendongak keatas, tangannya bertumpu pada dadaku. Tanganku pun tak tinggal diam meremas bukit kembarnya

“ahhh uuhh” desah sinta

“ouughh enak sekali memekmu sayang” kataku

“uhh ahhh sshhh kontolmu enak juga kok say ahh sshh” ucapnya sambil menaikkan tempo genjotannya

Aku terkadang meraba bongkahan pantat istriku yang bulat ini, lekuk tubuhnya benar benar bagai bidadari, pantas saja terkadang teman teman smaku yang kadang mampir kerumah begitu mengagumi bentuk tubuh istriku ini. Aku tau karna terkadang mereka memandangi sinta seperti menelanjanginya.

“oughh ahhh ahhh” erangan sinta makin terdengar keras akibat iya yang melonjak lonjak diatas selangkanganku, memberi rasa nikmat pada batangku yang keluar masuk di vaginanya

“uuh pelan pelan sayangg ahh nanti nina uhh bangunn, ah” kataku memperingatkan sinta agar memelankan suaranya takut anakku terbangun karena suaranya

Sinta kemudian memutar badannya membelakangiku sambil tetap penisku menancap pada tubuhnya. Ia kemudian secara cepat menggoyang pinngulnya terkadang naik turun terkadang bergoyang kedepan dan belakang. Aku yang gemas kemudian bangkit memeluknya dari belakang sambil meremas payudaranya. Rambutnya kusampirkan kekiri. Kunikmat tiap genjotan sinta sambil memejamkan mata. Selang tak lama kurasakan laharku akan keluar, dinding vagina sinta kurasakan juga mulai berkontraksi meremas penisku.

“ahh aku mau keluaarr sayangg” erangku

“barengan sayang uuhh oughh” kata sinta

“ahhh keluarr saayanngg” teriakku

“uuhhhhhh sshhh” hanya itu yang keluar dari mulut sinta

“crott croott” beberapa kali aku menembakkan sperma sambil mengejat ejat menumbuki pantat sinta yang telah berhenti bergerak diatasku. Kepalaku kusandarkan pada lehernya, sembari mengatur nafasku yang terengah engah

Saat aku menarik kembali kepalaku yang bersandar ada hal aneh yang kulihat di tengkuk sinta seperti bekas memerah akibat gigitan serangga, atau seperti bekas cupangan yang terlihat sedikit samar. Baru saja aku ingin menanyakannya sinta sudah bangkit dan segera turun dari ranjang, meraih handuknya dan menuju kamar mandi. Kutengok jam memang sudah hampir jam setengah tujuh. Aku kemudian bangkit meraih tisu yang ada diatas meja dan membersihkan penisku. Kemudian memakai celana kolorku.Aku kemudian segera menuju dapur lalu mulai memasak nasi goreng untuk sarapan aku dan sinta

Tak sampai 20 menit nasi goreng buatanku pun sudah jadi dan sudah kuhidangkan diatas meja makan. Sembari menunggu sinta aku kemudian membuat kopi dan menyalakan sebatang rokok, selang 20 menit istrikupun datang memakai kemeja putih, blazzer hitam dengan rok span ketat yang menutupi setengah pahanya. Riasan wajahnya makin mempercantik istriku rambutnya ia biarkan tergerai di punggungnya

“lama amat sih sayang mandinya” tegurku sembari menghembuskan asap rokok dari mulutku

“ihh kan harus bersih, aduh ngerokok lagi masih pagi pagi juga ih” kata sinta sambil mengibas ibaskan tangannya mencoba menghalau asap rokokku yang akan menerpa wajahnya

“heheh iya deh aku matiin cerewet amat ini nyonya “ kataku sambil tersenyum jahil. “udah makan dulu tuh sebelum pak karto datang slurrpp”. Himbauku pada sinta sambil mulai menyeruput kopiku

Pak karto ada supir kantor yang ditugaskan oleh pak hendra, bos sinta untuk mengantarkan dan menjemput istriku dari rumah. Awalnya aku menyarankan agar sinta menolak namun setelah kupikirkan lagi. Yang kami punyai hanyalah sebuah motor matic yang kadang kupakai untuk keperluan seperti kepasar. Dengan terpaksa aku membiarkan saja dia diantar jemput seperti
Sinta kemudian lahap memakan nasi goreng buatanku, ia kemudian memandangiku lalu menyodorkan sendok yang dipegangnya padaku membuatku mengernitkan dahi.

“kenapa?” tanyaku singkat

“cuaappin” jawabnya manja. Aku sambil tertawa kecil menyuapi sinta

Tak lama kemudian makanan sinta sudah habis. Terdengar suara klakson mobil sebanyak 2 kali di depan rumah sederhana kami. Sinta kemudian menengok jam tangannya dan menarik tanganku menuju keruang tamu. Sinta kemudian sibuk memakai sepatu high heelsnya sementara aku berusaha memakai bajuku yang semalam kusampirkan di kursi ruang tamu akibat kegerahan menunggui sinta pulang kerja.

Aku lalu keluar duluan dari rumah. Kulihat seorang pria tua berumur 50an tengah merokok sambil bersandar di badan mobil aku kemudian berjalan menuju kearahnya setelah memakai sendalku. Saat aku menengok ke sebelah kiri yaitu rumah tetanggaku yang berbatasan dengan rumahku terpisahkan dengan hanya barisan papan yang cukup rendah dan juga tanaman tanaman yang tumbuh disana kulihat indah tetanggaku wanita berparas cantik berjilbab mengantarkan suaminya yang bekerja sebagai seorang security. Saat indah menyodorkan tangan untuk menyalami suaminya namun suaminya pergi begitu saja tak menyambut tangan istrinya dan segera menaiki motor besarnya. Kulihat indah hanya tersenyum kecut ketika ia memandangku dan kubalas dengan senyum kecil. Lalu ia masuk kembali kerumahnya.

“eh pak dimas, ibu sintanya udah siapkan pak” sapa pak karto padaku

“udah tuh nggak tau ngapain didalam” kataku sambil meraih rokok dan korek di saku celana kolorku lalu membakarnya sebatang

Tak kusadari sinta telah berada di belakangku berdiri menjinjing tas nya. Ialu tersenyum ke pak karto. Dapat kulihat tatapan mata pak karto berubah memandangi istriku dari atas kebawah dan sedikit meneguk ludah

“ehhm pak” tegurku

“eh iya ayo bu nanti telat” ajak pak karto sambil membukakan pintu belakang.

“ya sudah hati hati yah sinta” kataku sambil mencium kening istriku lalu beranjak masuk kerumah. Aku kemudian segera mengecek anakku nina aku kira dia sudah terbangun dari tidurnya namun ternyata tidak. Aku kemudian berjalan kedapur. Dan membereskan meja makan. Setelah itu aku lalu menuju kembali keluar rumah bermaksud untuk menyapu teras. Namun saat aku keluar kulihat mobil sedan yang menjemput istriku masih ada. Aku kemudian mencoba kembali mendekati mobil itu saat aku sudah hampir dekat mobil itu bergoyang goyang sebentar lalu berhenti. Aku kemudian mengetok pintu supir. Agak lama pak karto membuka kaca jendela mobil apa lagi kaca mobil dilapisi dengan kertas film yang membuatku tak bisa melihat kedalam. Kulihat sinta duduk di samping pak karto padahal setahuku tadi sinta duduk di belakang.

“eh kenapa belum berangkat pak” tanyaku sambil memandangi sinta yang sedikit memperbaiki rambutnya

“anu pak dimas mobilnya tadi mogok” kata pak karto gugup

“loh sini saya periksa pak,” jawabku

“eh nggak usah pak saya coba starter lagi” kata karto sambil mencoba menyalakan mesin mobilnya

”brrruumm brruummm” suara deru mesin mobil itu. Mereka kemudian berpamitan kembali padaku dan mulai menjalankan mobilnya. Ditengah kebimbangan akupun kembali menuju rumahku dan mulai menjalankan aktivitasku sebagai bapak rumah tangga

Friday 3 June 2016

Aku, suami yang menyaksikan semuanya 4

Jam sudah menunjukan pukul setengah satu ketika ku sampai di kolam, ku lihat sudah semakin ramai saja kerumunan orang2 yang masih berenang dan bermain2 air di tengah teriknya matahari... aku berpisah dengan nita sesaat setelah kami sampai di kolam. dia pergi entah kemna, sedangkan aku yang masih saja sedikit mengantuk pergi untuk duduk di kursi malas dan rebahan disana...

dari jauh ku lihat istriku sudah berada dsini bersama reno, mereka duduk di pinggir kolam agak jauh dari tempat duduk ku, reno merangkul istriku seolah2 itu adalah pasangan nya sendiri.. mereka pun di kelilingi oleh bnyak orang2 yang kurang ku kenal sambil bercanda2...ku lihat pula sesekali pipi istriku dicium oleh reno, mereka layaknya pasangan baru yang sedang panas2nyaa..kuperhatikan istriku dari sini terlihat sangat seksi dengan balutan bikini yang sangat minim berwarna biru, menyatu dengan air kolam nyaa..ia tampak tak bgtu peduli jika nantinya ada orang2 yg mengenal nya dan itu bisa berbahaya. tetapi istriku memang paham betul dengan situasinya saat ini, memang dsni tidak ada yang mengenal nya sebagai istriku, baru kemarin beberapa orang yg aku kenalkan dan sepertinya situasi ini pun dimanfaatkan istriku untuk bsa terus berdekatan dengan reno.

istriku lalu meninggal kan kerumunan reno dan mulai berenang2 kecil di sekitar kolam, ramainya orang2 membuat ku sedikit kehilangan pandangan dari istriku.. tak lama berselang kembali ku temukan istriku kembali, ia baru saja selesai menyelam dan menepi di tepi kolam, dari jauh ku lihat reno pun menyusul istriku lalu mereka berciuman.."memang seperti suami istri" pikirku dalam hati melihat mereka. tapi yang selanjutnya terjadi bgtu mengagetkan ku, reno bersandar di tepi kolam dan istriku berada di depannya..ku lihat istriku sudah mulai memaju mundurkan badan nya, "gila" pikirku dalam hati melihat kejadian ini. bisa2 nya mereka melakukan hal itu di depan umum dan bgtu bnyak keramaian. mereka tertawa2 kecil sambil terus bergoyang satu sama lain, tentu saja aku tak bisa membiarkan hal ini terus berlanjut.. aku harus segera menghentikan mereka karena ini adalah tempat umum. aku berdiri dan mulai berpura2 berjalan kecil di sekitar kolam dan berpura2 tidak melihat istriku. dan memang hal ini disadari istriku dan reno, tapi yang mereka lakukan malah makin mempercepat genjotannya masing2...ku lirik sedikit ke arah mereka dan ternyata reno sudah klimaks di dalam vagina istriku. ku lihat istriku melepaskan penis reno dan membetulkan kembali bikini nya dan dia pun akhirnya menuju kearahku.

"dari mana mas?" tnya istriku dari tepi kolam.

"abis muter2 aja dee, kamu sejak kapan dsni?" tnyaku pada istri.

"baru aja koq mas" kata istriku sambil kemudian dia keluar dari kolam.

betapa kagetnya aku melihat bikini istriku yang sangat seksi. bahkan ia nyaris seperti telanjang saja, bikini tong dengan pantat yang terbuka lebar dengan hanya ditutupi seutas tali di belahan pantat nya, sedangkan payudara nya seperti hendak meloncat keluar dari dalam bikininya.

"kamu koq seksi sekali dek?" komentarku karena aku sedikit tidak suka.

"iihhh.. mas apaan sih kayak gk pernah liat aku aja di bilang seksi" istriku membalas manja kepadaku.
padahal maksud ku adalah untuk menyindirnya tapi dia malah menganggap itu sebagai pujian.

"heyyy kalian berdua" terdengar suara pak bas memanggil kami.
aku dan istriku pun menghampiri mereka dan bergabung bersama mereka di tepi kolam.

"kamu darimana saja rega?" tanya pak bas kepadaku.

"habis keliling2 resort pak, biasalah, gk terlalu bersahabat sama keramaian" jawabku santai.

"oohh gitu,, istrimu loh jadi primadona nya dsini, hahahhaa" kata pak bas sambil bercanda.

"ahhh...pak bass bisa ajaaaa, tapi mas rega kayaknya kurang suka deh" istriku langsung memotong bgtu saja.

"loh koq gk sukaa?" kata pak bas di iringi dengan tatapan bingung semua orang di kerumunan itu padaku.

"sukaaa koq paakk, ah tadi aku cuma becanda" aku yang menyadari itu mencoba membuat alasan saja.

"wanita itu tidak terlalu suka di kekang pak rega, hahahha" kata pak waluyo yang berada disana juga.
aku pun langsung terdiam saja sambil sedikit tersenyum kepada mereka....

istriku pun pamit kepadaku dan semua yang disni untuk mengambil minuman di bar ujung sana, dmna ku lihat reno sudah menunggu dsnaaa.
aku pun mulai berbincang2 sedikit dengan pak bas dan yang lainnya, membahas masalah pekerjaan yang nanti nya akan menumpuk setelah kita liburan.

"istrimu mudah ya bergaul sama orang" kata pak bas kepadaku.

"iya pak, emng dari dulu dia bgtu" kataku menjelaskan.

kemudian kami berdua pun menatap kearah istriku yang sedang berdiri menghadap reno di depan bar. di belakang nya ku lihat 2 orang karyawan sedang bercanda dan kejar2 an. yang satu kemudian lari kearah istriku dan menjadikan istriku sebagai penghalang nya.

"mereka keliatan senang dan gembira sekali" kata pak bas melihat karyawan2 nya sedang bergelut ria.

lalu salah seorang karyawan yang sedang bercanda mendorong istriku ke arah reno yang sedang duduk, dengan reflek reno pun menangkap istriku yang kemudian duduk di pelukan nya sambil mereka tertawa bersama2. ku lihat istriku melonjak2 kegirangan melihat tingkah 2 karayawan itu sedang bergelut.
aku yang dari sini tentu saja hanya bisa menyaksikan istriku di dalam pelukan orang lain dan tak bisa melakukan apa2. istriku memesan minuman dan berdiri dari pelukan reno..ku lihat reno menampar manja istriku ketika ia ingin berjalan kembali ke tempatku berada "awwwwwwwwwwwww" kata istriku manja sambil tertawa kepada reno.

"mas, aku mau ke danau boleh gak?" tanya istriku setelah ia sampai.

"danau yang di belakang?" tanyaku.

"iyaa, tadi reno mengajakku jadi kupikir boleh jga" kata istriku menjelaskan.

sebenarnya aku tak mau mengizinkan istriku. tapi karena gk enak sama yang disni karena melarang2, akhirnya aku mengangguk lemah saja pertanda aku menyetujui nya..

"yessss... makasih yah mass" kata istriku kegirangan mendapat izin dari ku.

"yasudah kamu pergi gih, aku cape juga mau istirahat" kataku.

"kamu ini kerjaan nya tidur terus ya rega" kata pak bas kepadaku.
"mumpung lagi liburan pak, hahahaha" jawab ku seadanya. kemudian aku pun pamit kepada mereka semua..

sebenarnya aku tak ingin istirahat, aku hanya ingin mengintip istriku pergi ke danau dengan reno, dan mereka tidak boleh curiga. makanya aku beralasan untuk istirahat saja..
aku berpura2 untuk pergi ke bungalow dan menutup pintu nya. karena bungalow yg ku tempati berada di pojokan belakang aula, jadi otomatis siapapun yang mau pergi ke belakang pasti bisa ku lihat dari sini, meskipun agak jauh tapi aku masih bisa melihat nya.

selang beberapa lama ku lihat ada beberapa orang pasangan yang mau pergi ke belakang danau. mungkin mereka mau lihat2 atau mungkin jga mau berbuat mesum, karena di daerah danau itu hampir tertutupi bnyak pohon dan rimbun tempat nya, jadi sangat cocok buat muda mudi yang mau berbuat disana.

ku tunggu beberapa lama istriku tak muncul jga, "kmna dia?" pikirku. pikiranku menerka nerka apa yang dilakukan istriku. tadinya dia ingin pergi ke danau tapi tak muncul2 juga..rasa penasaranku semakin besar hingga akhirnya aku putuskan untuk kembali mengecek keberadaan nya di kolam, tetapi dia tidak ada disna, aku jadi bingung sendiri mencari2. tapi tak lama aku di kolam akhirnya istriku muncul juga, ia keluar bersama reno dari salah satu ruangan sambil bergandengan, ternyata dia habis mengeringkan badannya dan sekarang dia sudah memakai kimono mandi....karena aku sudah melihat istriku, akupun langsung buru2 kembali ke bungalow supaya nantinya aku bisa mengikuti mereka dari belakang.

setelah ku nanti beberapa menit akhirnya reno dan istriku muncul jga, ku lihat reno menggendong istriku di belakangnya dan istriku membawa sebuah tas, mereka tertawa sepanjang jalan perjalanan ke danau yang tidak terlalu jauh itu,..setelah ku tunggu beberapa lama akupun menyusul mereka ke danau, mencoba mencari tempat yang pas untuk mengintip dan akhirnya ku temukan jga, ternyata yg di bawa istriku dengan tas itu adalah perlengkapan piknik, tikar dan makanan. mereka bermanja2 disna seakan2 tidak ada orang di sekitar, padahal dari arah ku mengintip sebelah kanan mereka, aku bisa melihat ada orang yg bisa saja lewat dan melihat mereka. tapi karena sudah di mabuk asmara mereka pun menghiraukan nya bgtu saja.

"maaf ya sayang, aku membagi tubuhmu sama pak bas" kudengar reno berbicara.

"iyaaahhh..bukan salah mu juga koq" jawab istriku menenangkan reno.

"ya tapii aku merasa bersalah aja sama kamu" kata reno memelas lagi.

"udah ah, aku sayangnya sama kamu, ok? jadi jngan khawatir gtu" kata istriku sambil mengecup mesra bibir reno.

apa? sekarang istriku sayang nya sama reno? apa yg terjadi diantara mereka? apakah tumbuh bibit2 cinta yang seharusnya tidak ada? ..aku tak habis pikir, selama ini istriku selingkuh hanya di dorong oleh hawa nafsu nya saja. tapi sekarang, dia terang2an kalau dia mencintai reno? apakah ini yang dinamakan selingkuh yang sebenarnya? selingkuh yang didasari oleh cinta???..pikiranku berkecamuk mendengar kata2 istriku kepada reno, ku lihat mereka masih bercumbu mesra tak hentinya.

"tapi..." reno menghentikan ciuman nya.

"tapi apa sayang?" tnya istriku.

"aku tak bisa menikahimu" jawaban reno bgtu datar yang membuat jantungku serasa mau lepas..

"bahas nya itu lagiii, kan aku udah bilang aku gapapa koq, klo kamu mau kita bisa punya anak? gmna?"

jawaban istriku yg membuatku semakin lemas mendengarnya, rasanya tulang2 persendian ini mau copot saja.
bayangkan saja istriku yang bgtu cantik dengan frontal nya merencanakan membuat anak dengan pria lain yang bukan merupakan suaminya.. hati suami mana yang tidak hancur mendengar perkataan istri seperti itu, sejenak aku terduduk mencoba mencerna semuanyaa. saat itu aku jga berfikir mungkin ini saat nya untuk melepaskan istriku, bahkan rasa untuk menceraikan nya bgtu kuat.

setelah itu kulihat mereka kembali berciuman...tangan reno kemudian membuka tali kimono mandi istriku.. dan ternyata di dalam nya istriku sudah telanjang bulat tidak memakai apa2 lagi, ku lihat payudara istriku menggantung indah di depan mata reno, dan reno pun langsung meremas2 nya dengan perlahan.

selanjutnya ciuman reno turun ke leher istriku,, diciumi nya dengan sangat lembut dari leher ke tengkuk nya serta kebelakang telinga nya, aku lihat ekspresi istriku sangat menikmati permainan reno ini. dia memejamkan matanya mencoba meresapi rangsangan yang datang, tak lama berselang reno pun turun ke puting istriku, dia menjilati nya dengan penuh penghayatan, sekali2 ku lihat lidah nya reno keluar2 dan sekali2 juga reno menggigit puting istrikuu, bergantian payudara istriku di kerjai oleh reno. sekali2 dia remas dan dia gigit2 perlahan. lalu reno pun turun ke bawah vagina istrikuuu..ia mulai menjilat bagian sensitif dari istrikuuu, sekali2 kulihat ia memasukkan jarinya di vagina istrikuu.

"ahhhhhhh,...udahhh sayaaanngggg....masukkkiiinnnnn....gk tahaaannn" pinta istriku.

"sabar sayanggg,,koq buru2 amat, cuma ada kita koqq" kata reno menjelaskan.

istriku yang memang sudah tidak sabaran mendorong tubuh reno hingga telentang, ia pun membuka celana reno dengan tergesa2 dan langsung melahap nya, memang penis reno tak muat semuanya di mulut istriku. tapi istriku berusaha untuk memasukkan semua nya, mungkin bisa sampai ke tenggorkan istriku karna ku lihat dia tersedak-sedak, lalu mereka tertawa...

setelah dirasa sudah cukup licin, istriku langsung menaiki tubuh renooo. diarahkannya penis reno dengan tangannya menuju lubang vagina nya lalu istrikupun mulai naik turun menggenjot tubuhnyaa...

"goyangan mu mantap sayang" racau reno ketika ia mendapat genjotan dari istriku.

"ahhhhhh...iyaahhh.sayaanggg" balas istriku sambil mendesah.

bgtu lama mereka di posisi itu, sampai akhirnya istriku pun capek dan dia menghentikan genjotannya. kali ini giliran reno yang menggenjot tubuh istriku, dia mengubah posisinya, sekarang istriku yang di bawah dan reno diatas asyik menggenjot nya...

"aahhhhh..iyyaaaaaahhh...enakkkk...sayang" desah istriku menerima genjotan hebat dari reno.

kemudian mereka berganti gaya kembali, sekarang mereka menggunakan gaya doggy style dengan tangan istriku bertumpu di tanah

"enaakkkk....enakkkkk...teruusssss" istriku terus meracau keenakan ketika vagina nya di sodok dari belakang oleh reno. mereka terus berpacu dalam nafsu yang menggebu2 mencoba mencapai puncak bersama-sama..dan selang beberapa lama, reno pun mengerang menandakan dia akan orgasme.

"akuuuuu keluarrrrr sayangggg" kata istrikuuu..

"samaa2 yahhhh" kata reno sambil menciumi punggung istriku.
tak berapa lama mereka berdua pun mengejang hebat menandakan sudah mencapai puncak nya masing2.
lalu mereka pun jatuh ke tanah yang beralaskan tikar tersebut.

"maaf yah aku gk bsa nemenin sampai malam" reno berbicara di sela2 nafas mereka yang terengah2.

"lohh, emng nya kamu mau kmna?" tnya istriku bingung.

"sekarang ini aku mau ke surabaya, bapak lagi sakit" kata reno menjelaskan.

"sekarang juga?" tnya istriku..

"iya sebentar lagii mau beres2" kata reno kembali.

"yaudah kalo gtu kita balik aja ya, ntar kamu telat loohh" saran istrikuuu.

aku pun kembali ke bungalow terlebih dahulu dari mereka, di bungalow aku rebahkan diriku di kasur, mencoba mencerna kembali apa yang telah di lakukan istriku. selingkuh dengan dasar cinta.
tak lama kemudian istriku datang ke bungalow dan dia masih menggunakan kimono mandi.

"kamu gk bosen apa mas tidur terus?" tanya istriku mengerutkan keningnya.

"lebih enakan dsni dee, sepi dan tenang" jawab ku santai.

"kamu emng gk pernah akur ya sama keramaian" kata istriku lagi.

"hahhaa. itu kamuu tauuuu,, aku pengen nih" kataku sambil menarik tangan istriku ke kasur.
dia panik mencoba menolak ajakan ku karena ku tau ia belum membersihkan vagina nya bekas bersama reno tadi.

"bentarrr ya mass, aku mau ke kamar mandi duluuu...kebelet" kata istriku.
lalu dia beranjak ke kamar mandi dan terdengar suara air. mungkin dia mencuci vagina nya dulu agar aku tidak curiga, pikirkuu.

istriku keluar dari kamar mandi dengan telanjang bulat, tersenyum kearahku. langsung saja ku tarik tangannya dan ku baringkan ia di kasur, ku cium bibirnya penuh napsu dan dia balas ciuman kuu..aku yang sudah tidak tahan langsung saja membuka celanaku dan mengeluarkan penisku yang sudah tegang daritadi. ku lumuri dengan liur ku lalu ku tancapkan ke liang vagina nya istriku.

tidak ada ekspresi nafsu dari istriku, yang terlihat adalah dia hnya berekspresi datar dan mulai memejamkan matanyaa. aku yang memang sudah sangat pengen langsung saja menggenjot penis ku. ku rasakan vagina nya kering seperti biasa menandakan dia sama sekali tak bernafsu melayani ku lagiii..setelah agak lama menggenjot vagina istriku, ternyata dia sudah tertidur bgtu saja, membiarkan ku bermain dengan vagina nya sendiri. ada perasaan sedih dalam hatiku melihat apa yg telah istriku lakukan padaku, bersama laki2 lain dia begtu menggebu2 dan penuh gairah, tapi kalau dia bercinta dengan ku, ia seperti kebosanan dan bahkan sampai tertidur seperti inii, memikirkan ini aku langsung sangat bergairah dan kemudian aku pun ejakulasi menunpahkan sperma ku di liang vagina istrikuu...ku kecup keningnya kemudian akupun tidur di sebelahnyaa...

lasa lapar membangunkanku dari tidur, ku lihat istriku ternyata sudah bangun duluan dan sudah membawa makanan.

"kmu gk mandi dulu mas?" tnya istriku.

"ntar aja dee, aku laper bnget nih" jawabku.

"ntar malem acara puncak nya di gelar di kolam VIP itu loh mas" kata istriku lagi.

"kolam yang mana?" tnyaku.

"itu kolam yang deket kamar nya pak bas dan keluarga. yang ketutup ituuu" kata menjelaskan.

"ooohhh dstuuu, iya iyaa" kataku sambil mengangguk2 dan menyantap makanan ku.

kulihat jam sudah menunjukan jam 6 malam, rasa penatku membuatku terlalu bnyak tidur dan badanku serasa mau remuk semua.....kuhabiskan makanan ku lalu aku pun mandi untuk bersiap2 ke acara perpisahan liburan kantor ini, dan bsok nya kita akan kembali ke rutinitas seperti biasa.

selesai mandi ku lihat istriku sudah siap dengan kimono mandinya, menunggu ku untuk pergi bersama ke tempat acara. aku menebak2 akan seperti apa lagi bikini yang digunakan oleh istriku....kemudian setelah aku selesai kami berdua pun pergi ke tempat acara perpisahan dilaksanakan.

Ku lihat tempat ini tidak bgtu besar dan tidak bgtu kecill, satu buah kolam di tengah2 di kelilingi oleh tembok aula dan juga ruangan2 berlantai. sangat ramai memang kelihatannya karena tempatnya bgtu sempit dan terlalu bnyak orang ku rasaaa, aku dan istriku bergabung bersama pak bas dan yang lainnya di sudut kiri kolam, memang tempat itu adalah tempat VIP untuk pak bas dan rekan2 nyaa. sekarang terlihat pak bas sudah tidak membawa anaknya lagi. dia titipkan dmna aku tidak tau. tapi dari pandanganku saja memang tidak ada lagi yang membawa anak ke tempat ini..dan juga ada beberapa orang yang tak ku kenali dsni. mungkin ini adalah rekan kerjanya pak bas.
music disco memulai malam ini dengan keseruan yang riuh. bnyak orang yg berjoget, bermain air, duduk santai dan berbincang2 dengan rekan2 lainnya.

"rega, kenalin ini ada pak Dika, pak Azis dan pak Irsyad, mereka adalah rekan bisnis kita" kata pak bas memperkenalkan 3 orang yg memang dari tadi tak ku kenali.

pak dika berperawakan ramah dan murah senyum, rambutnya di potong plontos seperti seorang bos, dengan perut yang agak besar dan dia tinggi...sedangkan pak azis berperawakan agak seram, dia botak dan berkumis dengan badan yang besar khas bos2, dan pak irsyad mungkin yang paling muda diantara mereka, dia terlihat biasa2 saja dan berbadan atletis.

"hahaha, aku rasa ini neraka bagi rega" pak bas meledekku ketika aku menunjukkan sikap risihku terhadap keramaian.

"bapak paham ajaa" kataku singkat.

"kamu norak bnget sih mas, hahahhaa" ledek istriku.

"hari ini acara perpisahan, kamu gk boleh gtu aja meninggalkan kita semua" kata pak bas lagi.

"ya kalau saya udah gk tahan gmna pak? terlalu ramai" tanyakuu.

"kamu harus tahan dulu, paling tidak sampai jam 11 atau 12 lah" pinta pak bas kepadaku.

tentu saja aku tidak bsa lagi menolak permintaan dari pak bas, akan tidak enak hati aku kalau meninggalkan mereka .

"mbak arin mau berenang?" tnya pak bas

"iya nih pak, mau seru2an" kata istriku penuh semangat.

"wahhh. kalo seru2an kita ikut nih" timpal pak bas.

"ayuk atuh, katanya acara perpisahan, koq malah duduk2 saja" kata istriku memancing pak bas dan yang lainnya.

"yasudah kamu duluan aja dee, gabung sama mbak heny dan yg lainnya disana tuh" kataku sambil menunjuk rombongan ibu2 petinggi yang sedang berkumpul.

"yaudah deh" kata istriku sambil ia mengangkat pantat nya dan bergabung bersama mbak heny dan yg lainnya.

"kamu minum rega?" tnya pak dika kepadaku.

"ohh enggak pak, saya tidak akrab dengan alkohol" jawabku menolak.

"hahahhahaa. rega ini baiknya berlebihan, gk suka party, gk suka alkohol, gk merokok, gmna mau nikmatin hidup?hahhahahaha" kata pak bas becanda. lalu kami semua pun tertawa bersama- sama.

cukup lama aku duduk dsni, menemani mereka mengobrol, kadang kami bercanda2 kecil. membicarakan hal2 lucu di kantor serta sesekali berbicara bola, khas nya laki2.

"bagaimana kalau kita menyusul saja" saran pak bas kepada yg lainnya.

"ide bagus pak bas, sayang kalau cuma mengobrol saja" kata pak dika.

"bapak2 duluan saja deh, saya masih pengen duduk2 dsni" kataku menolak halus permintaan pak bas.

"rugi loh kamu rega kalo cuma duduk2 saja" kata pak bas kepadaku.

"iya nanti saya juga ikut menyusul pak, saya mau ambil minuman dulu" kataku mengelak dengan alasan ingin mengambil minuman.

kemudian pak bas dan rombongan meninggalkanku di meja ini dan mereka pun menyusul para wanitanya untuk berenang. tapi betapa terkejutnya aku melihat istriku dsna...ia mamakai bikini persis sama seperti tadi. bikini tong yang hanya sedikit menutupi badannya, yang lebih parahnya lagi, warna nya abu2 transparan. dan tentu saja puting dan vagina istriku samar2 terlihat di balik bikini nya itu.

ingin ku tegur dia tapi aku tak ingin terlihat bgtu overprotective di depan pak bas, aku tak ingin di cap sebagai suami yang suka melarang2. jadi ku urungkan saja niatku. ku lihat pak bas memperkenalkan istriku pada rekan2 nya yg tadi, dan istriku pun menjabat tangan mereka satu2 dengan senyuman manis terpancar di wajah nyaa... rasa bosan mulai menghantuiku...aku adalah orang yang kesepian di tengah keramaian karena aku tak bgtu bisa berbaur..ku putuskan untuk berdiri dan berjalan2 kecil di tepi kolam menuju bar yang menyediakan minuman, sesekali ku lirik ke tempat pak bas dan istriku berada, dan mereka sedang asyik bercanda2 dan terkadang bermain air satu sama lain.
ku teguk minuman soda ku dan kuhabiskan bgtu sajaa. aku kemudian bergabung dengan mereka kembali di sisi kolam

"wahhh, rega mau ikut berenang?" kata pak bas kepadaku.

"boleh pak daripada sendirian" kataku.

"gmna kalau kita balapan renang saja?" saran pak bas kepadaku.

"saya gk bgtu mahir pak" kataku menolak halus.

"ayolahhh, yang kalah istrinya boleh di peluk" kata pak bas menjelaskan peraturan nya

aku tidak bgtu setuju dengan peraturan nya, tetapi karena semua orang setuju, terpaksa aku mengikutinya dan karena aku tak enak hati jadi ku turuti saja keinginan pak bas untuk balapan renang dengan ku, ku masukkan badanku ke dalam air dan bersiap untuk balapan. tapi udara dingin serta air yg juga dingin seketika membuatku menggigil bgtu cepat, baru sekali putaran belapaan dengan pak bas, aku sudah menggigil kedinginan. aku kalah dalam balapan dengan pak bas yang memang sepertinya jago untuk balapan seperti ini, dan sesuai peraturan, istriku pun di peluk oleh pak bas dengan penuh napsu di depan mataku sendiri, ku lihat tangan pak bas sedikit meremas pantat istriku di dalam air ketika memeluknya, dan istriku terlihat menikmatinya bgtu saja dan bahkan tertawa lepas, air dan di tambah lagi dengan angin2 malam yang semakin menyengat ke dalam tubuhku, membuatku menyerah.

karena sudah terlalu kedinginan, aku pun berpamitan kepada pak bas dan yang lainnya untuk memesan kopi sekedar untuk menghangatkan badankuuu. ku lihat di sekitar ku tak ada yang merasakan kedinginan, bahkan mereka memakai bikini yang terbuka tetapi mereka tetap santai2 saja bermain air dan berjoget2 riaa. bgtu pula dengan istriku. dia tampak tak kedinginan sama sekali dengan pakaian nya saat ini. entah apa yg bsa membuatnya tetap hangat aku pun tak tauuu.

angin malam semakin menusuk badanku yang basah. rasanya aku bakal masuk angin kalau terus2an dsniii. rupanya pak bas mengerti dengan keadaanku.

"sebaiknya kmu ganti baju rega, kasian kamu menggigil bgtu bisa masuk angin" saran pak bas.

"iya nih pak, anginnya terlalu dingin" kataku menjelaskan.

"yasudah kamu kembali saja ke penginapanmu, lagian ini sudah jam setengah 10" kata pak bas.

setelah aku berpamitan kepada yang lainnya aku kembali ke bungalow untuk mengganti baju ku, ku rebus sebuah indomie sekedar untuk mengisi perutku yang kosong dan menambah rasa hangatkuu tentunyaa.
selesai makan aku mengambil selimut dan membalut tubuhku yang kedinginan. aku cukup menggigil waktu itu dan hampir saja tertidur.

tetapi aku langsung terbangun dan mataku kembali terbuka ketika aku sadar kalau istriku masih di kolam bersama pak bas dan yang lainnya. bisa saja hal2 yang tidak ku inginkan terjadi dsnaa. jadi aku tidak boleh berdiam diri saja disni. ku ambil baju sweater ku di lemari dan ku pakai pakaian serba tebal lalu aku kembali ke kolam.

sebelum aku sampai di kolam, aku berfikir tentang mengintip istriku. bagaimana kelakuan nya ketika aku tidak ada. jadi aku memilih untuk naik ke lantai 2 dan mengintip dari balkon saja apa yang dilakukan oleh istriku. di balkon ku pilih posisi di balik pot bunga besar yang ada dsna, posisinya sangat pas mengingat aku bisa melihat keseluruhan area kolam dari sini, dan dari sini pula aku bisa mendengar dengan jelas percakapan2 istriku dan yg lainnya.

tapi ketika ku lihat istriku disna, ia sedang di peluk oleh pak azis dari belakang, dan dia tersenyum2 saja merespon apa yg dilakukan pak azis padanya.

"2 lap, yang menang boleh mencium mbak arin" pak bas berbicara kepada rekan2 nya.

ternyata istriku dijadikan piala oleh mereka yang sedang balapan renang disana. aku tak habis pikir kenapa istriku mau saja diperlakukan seperti piala oleh pak bas dan dia terlihat senang2 sajaa.
ku lihat pak bas dan rekan2 nya pun bersiap untuk balapan di kolam yang di penuhi orang itu. peraturannya adalah 2 kali bolak balik dan pemenangnya boleh mencium istriku. ketika start di mulai pak bas memimpin dengan penuh semangat nya dia berenang dengan cepat di susul oleh pak azis di belakang nya. meskipun bertubuh gendut, ternyata pak azis cukup mahir juga dalam berenang, namun ketika sudah 2 lap dan akan selesai, pak bas pun seperti mengalah kepada pak azis yang di belakang nya. dan pada ronde ini, pak azis lah yang menang serta boleh mencium istriku, ia tertawa penuh kemenangan ketika mencapai garis finish dan mengangkat tangannya. semua orang yang menyaksikan pun bersorak untuk nya, lalu tanpa berpikir panjang istriku pun mendekati pak azis dan mereka pun berciuman penuh napsu, nampak beberapa orang ikut bersorak melihat istriku dan pak azis berciuman. ku lihat istriku dan pak azis nampak senang di teriaki oleh orang2 di sekitar nya. tangan pak azis pun mulai nakal meremas payudara istriku dengan cara memasukkan tangannya di sela2 bikininyaaa. dan istriku hanya tersenyum manja ketika pak azis melakukan nyaa..suasana kolam pun semakin riuh, bahkan ada jga dari mereka yang berciuman dengan pasangan mereka masing2. ku lihat istriku sekarang sudah berada sepenuhnya di pangkuan pak azis.

"oke, sekarang pertandingan terakhir, yang menang boleh memakai" kata pak bas kepada rekan2 nya sekali lagi.

kemudian mereka pun bersiap kembali dan mulai balapan lagi. kali ini pak dika tidak mau kalah. dia dengan semangat mengayunkan tangannya, ia sekarang di posisi pertama di susul oleh pak azis di belakang nyaa..tetapi karena bnyak orang. pak dika pun gagal menang karena terhalang lajunya, dan sekali lagi pak azis lah yang menang.. ia pun berhak atas pialanya yaitu istriku dan boleh "memakai" nya seperti perjanjian.

ku pikir istriku akan di bawa ke kamar oleh pak azis untuk "dipakai" nya, tapi ternyata dugaan ku salah. tepat saat itu juga, celana dalam istriku di lepas oleh pak azis dan di pakai kan di kepalanya.
orang2 pun tertawa termasuk istriku melihat tingkah konyol pak azis yg memakai kan celana dalam di kepala istriku..mungkin ada sekitar 15 orang yang melihat kejadian ini, mereka bersorak dan bertepuk tangan dan istriku malah seperti menikmati tindakan dari pak azis ini.

setelah euforia kemenangan pak azis selesai, orang2 kembali ke kegiatan mereka masing2, mereka terlihat asyik berjoget dan mabuk2an tentunya.

kulihat istriku sudah mulai di gerayangi oleh pak azis, sangat kontras perbedaan nya kurasa, istriku yang kurus namun propesional sedang di peluk dan digerayangi oleh pak azis yang botak, gendut dan berkumis, warna kulitnya pun terlihat sangat jelas perbedaan nya. sekali2 ku lihat pak azis membisikkan sesuatu di telinga istriku, namun istriku terlihat menolak dengan menggelengkan kepala nyaa, ku lihat mereka bergantian bisik berbisik entah apa yang di bicarakan. tapi yang jelas kurasa itu adalah ide2 yang gilaa.

tak lama kemudian badan istriku pun berbalik ke arah pak azis, dan mereka berciuman kembali, yang lebih parahnya lagi, celana dalam istriku masih saja di pakai di kepalanya, itu menambah kesan yang melecehkan nya tetapi seperti nya ia bgtu menikmati.

tangan istriku pun masuk ke dalam kolam dan sepertinya ia berusaha menggapai sesuatu, ya, itu adalah penisnya pak azis yang sekarang mulai di kocok2 oleh istriku dari dalam air,... pak bas dan rekan2 lainnya hanya tersenyum2 saja melihat tingkah istrikuu. selang beberapa lama pak azis pun sepertinya sudah ingin menikmati tubuh istriku, ia kemudian membalikkan istriku dan mulai memasukkan penis nya dari belakang ke vagina istriku,...pak azis pun mulai memaju mundurkan penisnya yang sekarang telah bersarang dalam vagina istriku, sedangkan istriku hanya mendongakkan kepala nya serta memejamkan matanya.

pak bas dan rekan2 nya pun mulai keluar dari kolam, mereka mengeringkan badan nya dan memakai kimono mandi mereka masing2, sedangkan pak azis masih saja menggenjot istriku dari belakang.

lalu setelah itu mereka pun kemudian sudah mulai kelihatan kedinginan dan pak azis pun membalikkan badan istriku sambil penis yg msih menancap di vagina nya. yang terjadi selanjutnya membuat ku sedikit kaget saja, pak azis dengan santai menggendong istriku keluar dari kolam renang, sedangkan posisi mereka masih lengket satu sama lain. tapi yang lebih gilanya lagi, istriku tidak henti2 nya menaik turunkan badan nya yang sedang di gendong pak azis itu, orang2 yang melihat nya pun langsung tertawa dan menggeleng2 kan kepala mereka, mungkin dalam pikiran mereka istriku ini memang benar2 sudah sangat haus seks, bahkan bukan mereka, aku sendiri seperti merasa istriku sudah sangat binal dan sangat kehausan terhadap seks.

pak azis mengeringkan badan nya dan badan istriku kemudian dia memakai kimono mandi nya serta menutupi tubuh istriku juga, mereka pun pergi menuju bar untuk memesan minuman, dan lagi2 istriku tak henti2 nya menggenjot penis pak azis dalam keadaan berdiri, sekali2 dia mendongakkan kepala nya tanda dia bgtu kenikmatan. sesampai di bar pun bgtuu, pak azis dengan santai nya saja memesan minuman dan duduk di kursi seolah2 tidak terjadi apa2, padahal istriku terus saja menggenjot nya naik turun.

ketika istriku asyik menggenjot pak azis, pak azis pun memanggil pak dika untuk bergabung dengannya.
tanpa pakai kata lama, pak dika pun langsung bergabung dengan pak azis untuk menyetubuhi istriku. dia mengeluarkan penisnya dari balik celana, lalu memasukkan ke dalam anus istriku.

ini adalah pemandangan yang sangat binal yang aku rasakan, istriku yang cantik di genjot oleh dua orang lelaki depan belakang dan di saksikan oleh banyak orang di kolam ini, spontan saja aku langsung mengocok penis ku juga melihat istriku diperlakukan seperti wanita murahan. ini benar2 membuat ku terangsang dan sangat menikmatinya.
tak lama setelah itu pak azis dan pak dika pun menghentikan kegiatan nya, sadar sudah terlalu bnyak yang memperhatikan, mereka pun akhirnya berhenti, pak azis pun mengambil kembali celana dalam istriku dan memakai kan nya kembali, mereka bertiga pun kembali ke meja tempat pak bas dan pak irsyad berada.
sesaat kemudian suasana party pun mulai berlanjut dan orang2 seperti melupakan bgtu saja.
jam sebelas lewat pak bas pun mengumumkan kalau acara party nya di pindah ke kolam semula, karena area kolam yang ini akan di pakai untuk tamu2 VIP dari rekan pak bas beserta kolega2 nyaa.
ku lihat orang2 pun keluar satu2 dengan berteriak2 sedikit kesal, wajar saja karena mereka seperti diusir secara halus oleh pimpinan mereka sendiri.

aku yg penasaran akhirnya turun ke bawah untuk bertanya kepada salah satu orang yang tidak ku kenal

"permisi mas" kataku menyapa seorang pemuda.

"iya mas ada apa ya?" jawab pemuda itu.

"kalau boleh tau, kenapa acara nya di pindah mas?" kataku bertanya dengan polos.

"biasa mas, mereka mau ngadain pribadi" sambung pemuda itu.

"acara pribadi apa mas?" tnyaku lagi.

"mas lihat kan ada cewe yang bersama mereka tadi?" tnya balik pemuda itu.

"liat mas, emng nya dia siapa?" tanyaku berpura2 tidak tau.

"saya kurang tau jga sih mas, tapi yang saya denger itu cewe khusus untuk di pakai mereka buat acara pribadi, kasian tau mas cewe nya, dia harus melayani bos2 gtu, yang saya denger2 nih yah mas, yang sebelum2 nya bisa sampai pingsan di pakai sama mereka, padahal cewenya cantik dan msih muda"
bisik pemuda itu sembari bergosip sedikit tentang istriku.

"ooh gtu ya mas" jawabku datar lalu meninggal kan pemuda itu.

cukup seram juga mendengar perkataan pemuda itu tentang cewe yang sebelumnya bisa dikerjain sampai pingsan, dan ku lihat pemuda itu seperti cukup mengenal kegiatan pak bas dan koleganya itu, dan dia jga sepertinya bukan karyawan dari kantor tempat ku bekerja, entah dia siapa aku jga tidak tau, tetapi aku harap2 cemas tentang keadaan istriku akan seperti apa nantinya, jadi aku kembali untuk mengintip di balkon.

ku lihat sekarang suasananya sudah sepi, tetapi musik nya tetap terus berbunyi, dan ku coba hitung2 ada sekitar 20 an orang saja yang masih dsni. ku arahkan pandanganku ke tempat istriku berada, dan ku lihat istriku sedang bersandar seperti terlelap di pelukan pak azis sambil pak azis menghisap rokok nya.

Bersambung.............